Kamis, 04 Oktober 2012

sinopsis rooftop prince episode 6


Lee Gak dan Park Ha berjalan kembali ke rumah dan ketiga pria yang lain juga datang untuk menemuinya. Mereka bertemu dijalan dan Park Ha melihat semua potongan rambut mereka yang baru.

Mereka pergi ke atas dan rumahnya sedang direnovasi. Lee Gak meletakkan papan iklan yang bergambar pantai itu disana. Park Ha memandang Lee Gak dan terlihat sangat senang.

Nenek datang bersama Sena. Ia berterimakasih karena Park Ha sudah merawat Tae Yong. Nenek bertanya apakah ia hidup sendirian dan Park Ha melirik Sena dan menjawab kalau ia punya  seorang ibu tapi mereka hidup terpisah karena mereka punya pekerjaan sendiri-sendiri.
Nenek memberinya uang karena setelah renovasi, ia membutuhkan uang untuk membeli perabotan. Park Ha menolak tapi nenek berkeras, karena Tae Yong akan menggunakan rumah itu dan meminta Park Ha untuk mengurusnya menggantikan dirinya. Sebelum pergi, ia menyuruh Tae Yong  untuk bekerja di kantor besok. Sena terlihat gelisah.

Park Ha kemudian bertemu dengan Sena di sebuah kafe. Sena langsung menyiramnya dengan air, ia marah karena Park Ha tidak jadi pergi ke Amerika. Park Ha minta maaf, tapi Sena memotong perkataannya dan menuduhnya berbohong dan menyuruhnya untuk tidak dekat-dekat dengannya kemudian pergi. Park Ha terlihat sangat terluka.
Yong Sul, Chi San, Lee Gak dan Man Bo masuk ke dalam mobil caravan baru mereka dan bertepuk tangan. Mereka melihat Park Ha datang dan bertanya kemana ia pergi, karena mereka sudah lama menunggunya. Park Ha bertanya kendaraan apa ini. Man Bo menjawab kalau ini tempat tinggal mereka sementara karena rumah atap sedang direnovasi. Lee Gak menunjukkan kartu kreditnya yang tanpa batas, Ia berkata kalau besok mereka harus bekerja dan meminta Park Ha membantu mereka mempersiapkannya. Yong Sul memberikan kuncinya pada Park.

Park Ha membawa mereka untuk berbelanja di departemen store. Mereka membeli jas untuk dipakai besok dan bermain dengan ponsel baru mereka. Mereka mencoba untuk membesarkan dan mengecilkan gambar di ponsel touch screen mereka. Mereka juga membeli kacamata hitam. Ketika mereka berjalan, semua wanita terpesona. Park Ha terlihat bangga.

Bibi bertemu dengan penjaga gudang yang dulu ditemuinya. Namanya Pyo Taek Su. Pyo sedang membuat kandang anjing ketika ia datang. Bibi menyuruhnya kembali ke Seoul karena ini terakhir kalinya ia datang ke sini. Pyo menolak karena ia sudah menghilangkan banyak uang perusahaan. Ia akan tetap disini sampai Presdir memaafkannya. Bibi membentak, “Seharusnya kau membangun rumah untuk orang-orang bukan membangun rumah untuk anjing. Apa kau tahu sekarang aku tinggal dengan Presdir? (karena ia tidak punya tempat lain). Aku sudah bosan berkencan diam-diam!”

Bibi kemudian panik karena melihat mobil ayah Tae Mu datang. Ia kemudian bersembunyi didalam rumah anjing. Ayah Tae Mu menyapa Pyo dengan kasar yang membuat Pyo menjadi kesal. Ayah Tae Mu menghinanya karena ia telah menghilangkan uang perusahaan Pyo hampir memukulnya, tapi Ayah Tae Mu memberinya dokumen dan berkata kalau Presdir menyuruhnya kembali ke Seoul. Ia melemparkan dokumen itu ke tanah sambil berkata supaya ia tidak berharap terlalu banyak karena perusahaan juga membutuhkan penjaga.
Setelah ayah Tae Mu pergi, bibi keluar dan bertanya apakah Pyo akan kembali ke perusahaan. Pyo heran kenapa Presdir tiba-tiba memanggilnya. Bibi kemudian memberitahunya kalau besok Tae Yong mulai bekerja. Pyo kaget, karena ia tahu kalau Tae Yong menghilang dua tahun yang lalu.

Tae Mu bertemu dengan seorang wanita kaya yang bernama Presdir Jang dengan ayahnya.Ayah pernah bertemu dengannya di Hong Kong kemudian memperkenalkan Tae Mu padanya.  Presdir Jang sudah meninggalkan Korea selama 15 tahun. Ayah Tae Mu meminjamkan mobil supaya Presdir Jang bisa bepergian dengan nyaman.

Presdir Jang bertemu dengan ibu Sena di pasar. Ia memanggil ibu Sena unni. Ibu Sena kaget ketika melihatnya dan langsung mengusirnya. (bengawanseoul.com)Presdir Jang memberitahunya kalau ia ingin bertemu dengan putrinya. Ibu Sena heran kenapa ia bisa mengatakan hal itu setelah sekian lama ia pergi. Presdir Jang berkata kalau ia akan memberi Ibu Sena kompensasi. Tapi ibu menolak dan melemparkan barang ke arahnya sambil terus menyuruhnya pergi, ia tidak tahu apa yang akan dilakukannya  padanya, jika ia tidak segera pergi.

Park Ha mengajari para pria itu memesan Americano ketika mereka pergi ke kafe bersama teman-teman kerjanya  dan tidak melihat yang lain didalam menu. Man Bo memintanya untuk mengajari kopi jenis lain yang ada didalam menu dan Park Ha menjawab kopi latte. Park Ha menyuruh mereka untuk melepaskan kacamata mereka. Chi San ingin memesan dan meminta kartu kredit Lee Gak dengan sopan.

Park Ha menghentikan mereka dan melarang Chi San melakukan itu. Ia kemudian mengajari mereka memanggil berdasarkan umur. Jika mereka berbeda 6 bulan, maka mereka bisa memanggil Hyung atau sunbae. Jika seumuran maka harus menambahkan shi. Ia pun ingin tahu umur mereka.  Man Bo berkata kalau ia yang termuda. Yong Sul yang tertua, Chi San dan Lee Gak seumuran. Park Ha bertanya berapa umur Yong Sul, Yong Sul menjawab kalau ia berumur 27 tahun. Ternyata mereka seumuran, Lee Gak tidak terlihat senang ketika mendengarnya. Park Ha berkata kalau Man Bo adalah maknae, Lee Gak dan Chi San adalah chingu sedangkan Yong Sul hyung. Man Bo, Chi San dan Lee Gak adalah dongsaeng. Park Ha memastikan kalau ia memandang Lee Gak sambil berkata, “Aku adalah noonamu.” Ia kemudian memberi Chi San  sebuah kartu dan menyuruhnya untuk minta diskon dengan kartu member yang diberikannya. Chi San langsung menjawab sambil tersenyum, “Baik noona.”
Jika Park Ha lebih tua dari Lee Gak berarti, Sena juga lebih tua darinya.

Park Ha berkata hal yang terpenting tentang bekerja adalah berkumpul setelah pekerjaan selesai. Ia mengajari mereka makan samgyupsal dan minum soju campur bir.

Ia juga mengajari putaran kedua, yaitu bernyanyi di noraebang. Ia berkata jika mereka tidak bisa menari, mereka bisa memperlihatkan keahlian mereka yang lain. Park Ha mencontohkannya dengan menirukan suara, tapi mereka tetap tidak mengerti dan tidak merasa lucu.

Dari luar, Park Ha melihat para pria itu memainkan ponselnya. Mereka bertepuk tangan lagi ketika mereka melihat sesuatu yang menarik. Lee Gak mendekatinya dan bertanya bagaimana mengikat boneka batu benang ketika seorang pria menginginkan cinta seorang wanita. Park Ha mengajarinya dan mengikatkan kaki boneka pria itu ke kaki boneka wanita. Setelah Lee Gak pergi, Park Ha tersenyum, kelihatannya, ia sedikit berharap kalau Lee Gak menyukainya.
Paginya, Pyo muncul sambil membawa dua anjingnya diluar gedung perusahaan. Ayah Tae Mu melihatnya dan anjing-anjing itu  menggonggonginya yang membuatnya ketakutan. (bengawanseoul.com)Pyo berkata kalau anjing-anjing itu hanya menggonggong ketika melihat pencuri. Ayah Tae Mu menyuruh agar anjing-anjing itu disingkirkan. Setelah ia pergi, Pyo memberitahu anjingnya kalau mereka sudah  bekerja dengan baik.

Park Ha mengantarkan Yong Sul, Chi San , Man Bo dan Lee Gak. Mereka semua mengucapkan selamat tinggal padanya kecuali Lee Gak yang sibuk menatap gedung yang ada dihadapannya. Park Ha terlihat kecewa.

Ke empat pria itu berjalan menuju gedung. Chi San meminta nomor ponsel beberapa orang wanita , Man Bo memainkan ponselnya. Tae Mu dan ayahnya melihat dari atas dan bertanya-tanya apakah mereka normal, kelihatannya mereka gila seperti Tae Yong. Tapi Tae Mu kelihatannya lebih mengkhawatirkan Pyo, tapi ayah menenangkannya dan memastikan kalau Pyo tidak bisa berbuat apapun.
Seseorang kemudian menghampiri mereka berempat dan bertanya, siapa yang bernama Tae Yong. Lee Gak berkata kalau ia Tae Yong dan pria itu membawanya ke ruang kerja nenek, sedangkan ketiga pria yang lain dibawa ke tempat lain.

Mereka bertiga harus menjalani tes untuk mengetahui kemampuan mereka. Tesnya hanya sederhana yang berupa bahasa Inggris dan  kemampuan dasar. Man Bo membalik soal-soal itu sedangkan yang lain bermain dengan kertas dan bolpen.

Nenek berpikir kalau ingatan Tae Yong akan kembali dan menyindir Pyo kalau ia hampir menjadi Professor anjing karena ia begitu lama menghabiskan waktunya bersama anjing. Ia menyuruh Pyo untuk mengajari Tae Yong menjadi seorang pengusaha. Sena masuk dan nenek bertanya bagaimana hasil ujian ketiga teman Tae Yong, Sena menjawab kalau mereka bertiga mendapatkan nilai nol.
Lee Gak tersenyum dan berkata kalau mereka punya keahlian masing-masing dan tidak mudah untuk mengetes mereka. Nenek kemudian meminta Tae Yong untuk belajar bisnis dan ia akan menyuruh seseorang untuk membantunya. Lee Gak memandang Sena dan ingin Sena yang membantunya. Nenek setuju kemudian menyuruh Pyo untuk melihat kemampuan ketiga teman Tae Yong.

Sena mengantarkan Lee Gak berkeliling dan menjelaskan segala macam hal tentang Home Shopping, tapi Lee Gak hanya memandanginya. Tiba-tiba Sena hampir terkena tangga dan Lee Gak langsung menariknya dan memeluknya. Sena berterimakasih padanya. Lee Gak bertanya apakah ia pernah melihatnya di suatu tempat. Sena hanya tersenyum dan berkata kalau caranya mencari perhatian sudah terlalu kuno.

Ketiga pria yang lain mengikuti Pyo ke sebuah restoran. Pyo mengajak mereka makan siang. Ia menyuruh mereka untuk memesan duluan ketika ia menerima telpon. Chi San mengira kalau ini putaran pertama (minum-minum). Mereka pun melakukan apa yang diajarkan oleh Park Ha. Pyo heran karena mereka memesan bir dan bibimbap. Chi San memberinya segelas bir dan mereka semua berkata , “Cheers.” Mereka juga mengatakan lelucon kuno yang diajarkan oleh Park Ha.

Mereka juga pergi ke noraebang. Ketiganya melakukan hal-hal yang aneh. Man Bo menyanyikan lagu rap yang aneh, Yong Sul membengkokkan barang-barang dengan ibu jarinya. Mereka mematahkan tongkat ke tubuh Yong Sul yang kemudian membengkokan logam dan merobek buku telpon. (bengawanseoul.com)Mereka kemudian bertindak lebih gila lagi yang membuat Pyo tidak tahan dan berteriak menghentikan mereka. Mereka adalah pegawai baru tapi mereka berperilaku seperti karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun

Ia memarahi mereka dan menyebut mereka mengambil hak orang lain, mereka bisa bekerja karena nepotisme. Jika mereka ingin membantu Tae Yong, maka mereka harus berperilaku yang lebih baik. Ia menyebut mereka kotoran. Jika mereka hidup di jaman Joseon, maka mereka hanyalah kasim dan putra selir. Mereka bertiga menunduk karena malu dan semua yang dikatakannya benar.

Presdir Jang bertemu dengan ayah Tae Mu. Ayah Tae Mu menjelaskan sambil memotong kue untuk menunjukkan berapa banyak saham setiap orang di perusahaan, Nenek punya separuhnya, serempat miliknya bersama Tae Mu dan seperempat lagi milik Presdir Jang. Mereka ingin Presdir Jang menjual sahamnya sehingga mereka bisa merebut kekuasaan yang dimiliki nenek. Presdir Jang bertanya apa yang akan mereka lakukan setelah ia menjual sahamnya. Ayah menjawab kalau mereka akan menjual perusahaan itu dan mencoba pasar yang lebih besar.

Park Ha berbelanja perabotan. Ia menyeret Lee Gak karena toko itu memberikan diskon 10 % untuk pasangan yang baru menikah, lee Gak menawarkan tangannya supaya mereka kelihatan seperti pasangan yang baru menikah. Dengan ragu-ragu, Park Ha meraih tangannya, tapi kemudian melihat barang yang didiskon 50 % dan segera berlari, sedangkam Lee Gak bermain-main dengan sebuah TV karena ia mengira kalau layarnya touchscreen seperti pomselnya.
Park Ha sedang melihat sebuah gelang dan Lee Gak mengajaknya pergi. Ia kemudian bertanya apakah wanita suka barang-barang seperti itu. Park Ha membenarkan. Lee Gak memandang gelang yang tadi dilihat Park Ha.

Park Ha mengajaknya makan pasta dan Lee Gak tidak tahu bagaimana menggunakan garpu dan minta sumpit, sangat susah mekan mie (spaghetti) dengan menggunakan garpu. Park Ha mengkoreksinya kalau itu bukan mi, tapi pasta dan mengajarinya cara memakai garpu. Lee Gak bertanya apa yang dilakukan pria dan wanita untuk bersenang-senang dijaman ini. Yang dimaksudnya adalah kencan. Park Ha menjawab kalau mereka akan makan di tempat seperti ini dan minum kopi. (bengawanseoul.com)Lee Gak memintanya untuk menjelaskannya lebih detil, dan bertanya apa yang akan dilakukan Park Ha ketika berkencan. Park Ha berkata kalau ia ingin mengendarai sepeda pasangan atau sepeda tandem.

Park Ha mengajarinya naik sepeda. Lee Gak mencoba dan terjatuh. Park Ha membentaknya, menyuruhnya melemaskan lengannya, jangan melihat ketanah dan memandang lurus ke depan. Lee Gak balas membentaknya, “Apa kau bisa naik sepeda sejak kau lahir?” Park Ha menyuruhnya untuk melakukannya lagi.
Lee Gak menyuruhnya untuk terus memeganginya. Park Ha berkata kalau ia tetap memegangi sepedanya dan menyuruhnya untuk memandang ke depan. Dengan perlahan-lahan, Park Ha melepaskan pegangannya. Ia berbohong kalau ia tetap memegangi sepedanya. Lee Gak tertawa seperti anak kecil dan mengendarai sepedanya mengelilingi Park Ha.

Mimi sedang menggambar Man Bo yang mengenakan pakaian olahraganya. Becky datang dan memberitahunya kalau pria-pria itu menelponnya. Mimi bertanya siapa dan Becky melihat kartun yang digambarnya dan berkata kalau Man Bo yang memanggilnya. Mimi langsung menutupi gambarnya dan berkata kalau itu bukan Man Bo.

Man Bo, Chi San dan Yong Sul sedang berada di kantor. Chi San dan Yong Sul sedang mempelajari daftar pegawai sedangkan Man Bo bermain dengan ponselnya. Chi San bertanya apakah Man Bo langsung hapal hanya dengan melihatnya sekali. Ia membenarkan. Chi San kemudian mengetesnya dengan menunjukkan foto pegawai, Man Bo langsung menyebutkan nama, pekerjaan dan di tim mana ia bekerja. Chi San terlihat terkesan. Tiba-tiba Man Bo mendapat telpon, ia memandang ponselnya dan melihat kalau ia tidak tahu orang itu.
Man Bo keluar. Ternyata yang menelponnya adalah Mimi. Man Bo heran, tadi yang ditelponnya Becky, kenapa yang datang Mimi. Mimi beralasan kalau Becky sudah pergi. Mimi membawakannya makanan dan memastikan kalau Man Bo makan di rantang yang terbawah karena ia menambahkan telur goreng.

Park Ha masuk kedalam mobil caravan sambil membawa belanjaan, ia heran karena Lee Gak belum bosan makan omurice. Ia menemukan bonekanya dan kakinya terikat yang berarti ia sedang mengharapkan cinta. Ia juga menemukan gelang yang dulu dilihatnya dan teringat ketika Lee Gak bertanya tentang apa yang diinginkan seorang wanita.

Lee Gak selesai mandi dan keluar mengenakan jubah mandi. Park Ha menyuruhnya menunggu sebentar karena ia akan memasakkan omurice untuknya. Tiba-tiba Lee Gak menutupi kepalanya dengan kantung kertas karena ia akan mengganti baju. (bengawanseoul.com)Park Ha merasa sesak dan bertanya apakah Lee Gak sudah selesai ganti baju. Lee Gak mengambil kantung kertas iutu dan memberikan gelang kepadanya dan bertanya, “Apakah kau akan menerimanya.” Lee Gak menunjukkan bonekanya dan berkata kalau ia mendapatkan apa yang diinginkannya.

Ternyata ia hanya berkhayal, ketika kepalanya tertutup kantung kertas, karena tiba-tiba ia mendengar Lee Gak bertanya apa yang sedang ia lakukan. Park Ha balas bertanya apakah ia sudah selesai tapi Lee Gak menjawab belum. Park Ha tidak sabar dan membuka tutup kepalanya. Ternyata Lee Gak sudah memakai pakaian lengkap. Ia memukul kepala Park Ha dan menuduhnya berpikir yang tidak-tidak ketika kepalanya tertutup. Ia menambahkan kalau ia merasa terlalu sempit di dalam mobil caravan, jadi ia akan makan diluar.

Di lobby perusahaan, Man Bo, Yong Sul dan Chi San menyapa para pegawai yang lain sambil menyebutkan nama mereka serta berkata, “Kami pegawai baru, tolong jaga kami.” Pyo dan nenek melihatnya dan tersenyum, mereka terkesan karena mereka sudah menghapalkan nama semua pegawai.

Lee Gak datang sambil membawa sepeda dan mengajak Sena untuk mengendarai sepeda tandem. Sena tidak terlihat senang dan berkata jika itu tidak berhubungan dengan pekerjaan, maka….Tapi Lee Gak memotong perkataannya dan berkata kalau mereka bisa menjual sepeda di Home Shopping dan mereka harus mengujinya terlebih dulu.

Lee Gak dan Sena duduk di tepi danau. Sena menghindari pandangan mata Lee Gak dan memintanya untuk bergegas dan berbicara jika ia ingin mengatakan sesuatu. Apa ia ingin bertanya tentang latar belakangnya, keluarganya, alamatnya dsb? Lee Gak hanya berkata , “Jika kau sedang melihat bunga, kau hanya perlu mengaguminya dan tidak penasaran tentang darimana bunga itu berasal.” Lee Gak pun berdiri .

Sena berjalan tanpa alas kaki di rumput, ketika Lee Gak pergi membeli minuman. Ia melihat Sena duduk di rerumputan sambil tersenyum. Ia teringat Hwa Young dan melangkah pergi.

Lee gak menelponnya dan berkata kalau ia akan pergi duluan. Ia menyuruh Sena beristirahat dibawah pohon karena ini pertamakalinya ia melihat Sena terlihat nyaman. Jika ia haus, Lee Gak menyuruhnya menengok kebelakang. Sena pun menengok kebelakang dan melihat minuman dan gelang yang dibeli Lee Gak.

Ibu Sena dan Park Ha pergi ke makam ayahnya. Ibu berkata kalau sudah 2 tahun ayahnya meninggal dan sangat menyenangkan jika Sena ikut dengan mereka. (bengawanseoul.com)Ia meminta Park Ha mengerti karena Sena sangat sibuk. Ibu menangis dan berkata jika ayah bertahan beberapa hari lagi, maka ia bisa bertemu dengan Park Ha. Ibu memberitahu Park Ha kalau ayahnya orang yang baik.

Saat mereka duduk, ibu menunjukkan foto Park Ha, ayah serta ibunya. Foto itu diambil ketika umurnya satu tahun. Kelihatannya ayah sangat membenci ibunya karena ia merobek wajahnya. Beberapa hari setelah membuat foto itu, ibunya pergi tanpa berkata apapun. Ayahnya merasa sedih ketika kehilangan Park Ha, setelah itu ia mulai sakit-sakitan. Ibu berkata kalau ada restoran tahu yang disukai ayahnya dan mengajaknya kesana.
Tae Mu bertemu dengan ayahnya dan memberitahu kalau Presdir Jang akan pergi ke Hongkong. Ia ingin tahu apa Presdir Jang menolak permintaan mereka. Ayahnya tidak tahu tapi ia mendengar kalau ia pergi ke suatu tempat sebelum pergi ke bandara. Mereka segera mencari dan berniat menghentikannya.
Tae Mu menelpon Sena dan menyuruhnya membawa dokumen yang dibutuhkannya dan pergi menemuinya.

Pyo pergi minum-minum dengan Man Bo, Yong Sul, Lee Gak dan Chi San. Pyo memberitahu mereka kalau ini benar-benar acara minum-minum dan meminta mereka untuk tidak gelisah, tapi ia melarang mereka untuk bertingkah laku seperti dulu . Seorang pria datang dan bergabung dengan mereka. Ia mengajak bermain ya ja ( berbicara informal satu sama lain tanpa memperhatikan umur dan jabatan). Man Bo tidak mengerti dan bertanya permainan apa itu. Pria itu mencontohkan dan berbicara pada Pyo, “Buang wajah jelekmu.” Pyo mencoba menahan dirinya. Pria itu pun mengeset waktu dan berkata kalau permainan ini dimulai. Ia berbicara kasar pada Pyo, dan Man Bo mengikutinya. Yong Sul terlihat canggung dan memcoba menyibukkan diri dengan membuat daging dibungkus selada. Sedangkan Lee Gak tertawa senang.
Lee Gak menyuruh Yong Sul mengatakan sesuatu, tapi Yong Sul tidak bisa dan berlari keluar. Mereka pun tertawa, tiba-tiba Chi San berkata kasar pada Lee Gak. Lee Gak terlihat marah. Man Bo langsung menyuapkan daging yang dibungkus selada dan berkata, “Oh, apakah kau marah? Makan dan buang kemarahanmu.” Lee Gak terlihat murka. Pyo langsung berdiri untuk membayar makanan mereka. Permainan sudah selesai.

Tiba-tiba Yong Sul datang sambil membawa segelas air. Dengan gemetar ia berkata pada Lee Gak,  “Kau anak nakal dan Kau hanya beruntung mendapatkan keluarga yang baik.” (maksudnya, Lee Gak lebih muda tapi bersikap dominan dan lebih beruntung karena mendapatkan keluarga yang kaya). Ia bergerak seperti akan menyiramkan air ke arah Lee Gak. Man Bo dan Chi San langsung mendekatinya dan berkata kalau permainan sudah selesai. Yong Sul  pucat dan hampir menangis kemudian langsung menjatuhkan airnya dan ketiganya berlutut serta meminta maaf. Lee Gak memanggil nama Yong Sul dan bertanya apa yang baru saja ia lakukan. Mereka bertiga langsung minta maaf dan menambahkan kalau mereka pantas dihukum mati. Lee Gak menyuruh Man Bo untuk mengambil pedang Yong Sul, Man Bo langsung melarangnya.

Ibu dan Park Ha berjalan menuju restoran tahu. Park Ha berkata kalau restoran itu pasti terkenal. Ibu memberitahunya, restoran itu sangat tua dan sudah direnovasi. (bengawanseoul.com)Ayahnya sangat menyukai tempat ini dan menyuruh Park Ha masuk. Ternyata Presdir Jang ada disana, ketika ibu melihatnya, ia langsung menyuruh Park Ha pergi. Park Ha memandang Presdir Jang kemudian pergi.
Diluar, ibu terus menyuruh Park Ha pergi. Ia tidak memperhatikan jalan dan tertabrak sebuah mobil. Ternyata yang menabraknya adalah Tae Mu. Park Ha dan Tae Mu langsung menghampiri ibu. Disaat yang sama, Sena datang dan melihat kejadian itu, ia segera berlari, tapi berhenti ditengah jalan. Ia tidak ingin kebohongannya diketahui Tae Mu dan memandang mereka penuh ketakutan.

Park Ha melihatnya dan terus memanggilnya, terdengar voiceover ketika Sena berkata kalau ia tidak punya ibu yang menjual ikan dan akan menikahi Tae Mu apapun yang terjadi. Sena berbalik dan pergi sedangkan Park Ha terus memanggilnya. Tiba-tiba ia teringat apa yang terjadi ketika ia kecil. Bagaimana ia memanggil Sena dan Sena berbalik pergi, juga ketika ia mengalami kecelakaan. Di dalam mobil Tae Mu, ia memandang ke belakang dan terlihat marah.

Tae Mu dan Park Ha segera membawa ibu ke rumah sakit. Hasil scan CAT dan MRI menunjukkan kalau ibu tidak apa-apa, tapi mereka harus mengeceknya lagi ketika ibu sadar untuk meyakinkan kalau ia tidak apa-apa. Tae Mu minta maaf dan berjanji akan melakukan yang terbaik sampai ibunya sembuh.

Park Ha duduk sendirian dan teringat bagaimana Sena dulu membuangnya dan kecelakaan yang dialaminya.

Sena duduk ditepi sungai. Ia terlihat sedih. Ia memandang ponselnya ketika ada seseorang yang menelpon, orang itu adalah Park Ha.

Park Ha keluar dan bertemu Sena, Sena membawanya ke sebuah studio dan mereka mulai berbicara.
Sena bertanya apakah ibu baik-baik saja. Park Ha sangat marah dan bertanya apa ia manusia? Ibunya pingsan didepan matanya dan ia pura-pura tak mengenalnya hanya karena ia tidak ingin kebohongannya terbongkar. Sena hanya menjawab apa yang ia tahu sehingga ia berkata seperti itu padanya.
Park Ha berkata kalau ia akan menuruti kemauannya. Mereka tidak punya hubungan darah, jadi mereka bukan keluarga. Mulai saat ini Sena bukan kakaknya lagi. Ia memberitahu alasannya berubah pikiran, ia sudah ingat semuanya, “Aku diadopsi dan dibawa ke Amerika. Walaupun saat itu umurku 9 tahun, tapi aku tidak ingat alamat dan orang tuaku. Itu karena ia kehilangan ingatan akibat kecelakaan truk.

Kecelakaan itu terjadi di Daegu sedangkan ia tinggal di Seoul. (bengawwaseoul.com)Bagaimana mungkin ia berada disana. Truk itu telah membawanya pergi, tapi ia ingat kalau Sena pura-pura tidak mengenalnya dan berbalik pergi. Semua ini terjadi karena ia tidak menghentikan truk yang membawanya. Saat itu ia terus memanggilnya, tapi Sena mengabaikannya. Persis seperti hari ini, ia pergi ketika melihat ibunya pingsan. Apa ia takut orang-orang tahu siapa dirinya yang sebenarnya?
Sena tidak tahan lagi dan menampar Park Ha. Park Ha balas menamparnya dan berkata kalau ia tidak akan bisa memaafkannya. Ketika Sena mencoba menamparnya lagi, park Ha menahan tangannya dan tidak sengaja gelang pemberian Lee Gak terjatuh. Park Ha melihatnya, ia langsung melepaskan tangan Sena kemudian pergi sambil menangis.

Diluar studio, Lee Gak bertemu dengan Park Ha. Dengan gembira ia bertanya apakah park Ha datang untuk menjemputnya. Park Ha hanya menatapnya dengan pandangan terluka. Ia kemudian pergi pergi meninggalkannya. 
Lee Gak tidak mengerti, tapi ia kemudian melihat Sena keluar dari ruangan yang sama. Ia menduga kalau diantara mereka telah terjadi sesuatu, tapi ia terlihat bingung.
cre aktf: cie A

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

annyeoung haseo .
gomawo chingu atas kunjugannya .
jangan jadi silent raeder ya !!!