Jumat, 05 Oktober 2012

sinopsis rooftop prince episode 14


-- Sinopsis Rooftop Prince Episode 14 -- 
‘Tae Yong’ membuka amplop dihadapan Se Na, ia mulai berasumsi mengenai teori stempel berkaitan stempel yang ada di dalam amplop tersebut. Sekali lagi ‘Tae Yong’ memastikan apakah amplop itu milik Se Na, namun ternyata di dalam amplop tersebut terdapat stempel Tae Yong, yang artinya dari awal itu memang milik ‘Tae Yong’ yang sengaja isinya ditukar oleh Se Na. Mendengar penjelasan ‘Tae Yong’, Se Na langsung pucat pasi, diam seribu bahasa. Ia pun meneteskan air mata dan mengatakan kalau alasannya tak lain karena dia terlalu mencintai Tae Yong dan menjadikan kedekatan Tae Yong dan Park Ha sebagai alasan tambahan.
“Jadi itu alasanmu menipuku dan mengirim Park Ha jauh-jauh?” tanya Lee Gak
Se Na mencoba berfikir, dan akhirnya ia mengatakan kalau neneklah yang menyuruhnya menyerahkan tiket kepada Park Ha. Lee Gak kaget tak percaya. Se Na meminta maaf, ia berkelit tak seharusnya dia menuruti keinginan nenek. Lee Gak menyuruh Se Na meminta maaf atas nama nenek, namun Se Na memperkuat alibinya dengan mengatakan kalau ini tetap kesalahannya. Lee Gak tampak berfikir keras.
Sinopsis Rooftop Pince Episode 14
Se Na mengendarai mobil dengan kesal, sambil menelpon nenek. Ia segera mengunjungi nenek. Lee Gak juga mengendarai mobilnya sambil memikirkan setiap keanehan yang berkaitan denga Se Na.
Se Na segera mengadu kepada nenek. Nenek kesal mendengar Tae Yong mencarikan apartemen untuk Park Ha. Ia pun mengadu pada nenek, karena kekesalannya ia mengirimkan tiket ke Amerika untuk Park Ha. Nenek membela perbuatan Se Na. Namun lagi-lagi sambil menangis Se Na mengatakan kalau perbuatannya tidak baik, (jadi memang ide Se Na khan yang ngasih tiket, bukan suruhan nenek). Nenek semakin membela Se Na dan mengatakan kalau hati Se Na terlalu lembut. 
Se Na menggunakan kesempatan ini untuk mengatakan kalau Te Yong marah padanya sehingga ia memakai nama nenek untuk memberikan tiket pada Park Ha. Nenek yang memang tersulut emosi tetap membela Se Na dan tak keberatan namanya di kambing hitamkan. Hp Se Na bergetar, ia melihat Hp nya kemudian diam2 mematikannya sementara nenek masih mengomel perihal Tae Yong dan meminta Se Na tak perlu khawatir, karena ia yang akan menanggung semuanya.
Sinopsis Rooftop Pince Episode 14
Se Na keluar rumah nenek, ia melihat mobil ‘Tae Yong’ di sana. Dengan cuek ia memasuki mobilnya. Dari dalam mobil Lee Gak menatap tajam Se Na kemudian memacu mobilnya.
Sinopsis Rooftop Pince Episode 14
Di sebuah apartemen, Tae Mo sibuk mandori pekerja yang sedang merapihkan apartemen. Ia menelpon Se Na dan memintanya datang. Se Na menjawab dengan nada memancing, karena dia merasa tak punya kuasa lagi mengunjungi apartemen karena tak tinggal di sana lagi. Padahal memang mobilnya menuju ke sana, tanpa disadari ternyata Lee Gak mengikutinya.
Se Na memarkir mobilnya di areal parkir, yang ternyata Lee Gak sudah di sana mengamati Se Na yang bertemu dengan Tae Mo.
Tae Mo meminta Se Na kembali ke apartemen dengan alasan ayah mereka sudah menyetujui hubungan mereka, ia pun segera memeluk Se Na sepihak. Lee Gak melotot melihatnya. Tae Mo mengatakan kalau dirinya bisa menerima semua tentang Se Na (ohh, so sweet). Namun Se Na malah melepas pelukannya dan segera masuk ke mobilnya. Tae Mo berteriak pada Se Na, “Tae Yong tidak mencintaimu, hanya aku yang mencintaimu!”.
Sinopsis Rooftop Prince Episode 14
Lee Gak terperanjat mendengarnya, Se Na mengabaikan Tae Mo dan memacu mobilnya melewati mobil Lee Gak. Lee Gak menatap tajam Tae Mo.
Sinopsis Rooftop Pince Episode 14
Se Na mengunjungi sebuah apartemen, Lee Gak masih mengikutinya, ia melihat apartemen yang dimasuki Se Na dan teringat kalau Park Ha pernah mengtakan itu adalah rumah ibunya. Ibunya kebetulan keluar, Se Na segera menyapanya, namun Ibunya buru2 dan mengatakan kalau dirinya mau mengambil paketan kiriman Park Ha. Se Na bersikeras memanggil ibunya dan menanyakan posisi Park Ha. Si ibu pun mengatakan kalau Park Ha ada di Jinan. Se Na tersenyum mendengarnya. Lee Gak keluar dari mobil dan menguping pembicaraan mereka. Lee Gak shock, mengetahui Se Na dan Park Ha ber-ibu yang sama.
Lee Gak berdiri di tepi sungai, ia teringat kembali hari di mana putri mahkota mengambang di kolam, ia juga teringat detik2 awal ia mengenali Se Na, ia juga mencerna kembali perkataan Park Ha ‘Putri Mahkota dan Hong Se Na, apa mereka benar2 orang yang sama? Bukan dari penampilan, tapi kepribadiannya’. Ia teringat Se Na yang menyangkal memiliki adik, padahal faktanya ia meng-ibu pada wanita yang dibawa Park Ha ke rumah atap sebagai ibunya.

Lee Gak galau (istikharah bang ;p) ia bingung antara menuruskan jalan yang telah dipilihnya atau memilih takdir lain. Ia berasumsi bila dirinya tak berhasil menemukan alasan ia pergi dari joseon ke abad 21, maka ia tak akan bisa kembali ke Joseon.
Lee Gak mengajak Se Na ketemuan di cafe, Se Na mendatanginya dengan perasaan cemas. Namun ia mendekati ‘Tae Yong’ dengan senyuman indahnya dan kalimat gombalnya. Berbeda dengan ‘Tae Yong’ yang memang memasang wajah kusut dan kaku dari awal. Ia bertanya sebenarnya orang seperti apakah Se Na. Hal ini membuat Se Na terkejut, namun tetap dengan wajah manisnya. ‘Tae Yong’ kembali mengatakan apakah Se Na orang yang dicarinya atau bukan. Se Na semakin kaget, ia mengatakan kalau Tae Yong masih marah perihal tiket, maka Tae Yong harus bertanya pada nenek. Namun ‘Tae Yong’ membentaknya dan memintanya berhenti bicara dan mengancam Se Na, “jika kau berbohong sekali lagi padaku maka aku tidak akan memaafkanmu”.
Se Na bertingkah marah dan mengancam akan pergi. Namun ‘Tae Yong’ meraih tangannya, dan menyuruh Se Na duduk, “duduk!. Hingga aku selesai bicara, jangan bergerak satu langkah pun”.
Se Na memandang ‘Tae Yong’ yang sedang memasang wajah marah kemudian kembali duduk. ‘Tae Yong’ kembali melanjutkan pembicaraannya.
“Kau,,, jelas sekali sedang kencan dengan Tae Mo. Tapi kau menipuku dan menyembunyikan hubungan kalian”. Se Na terperangah.

“Kau dan Park Ha adalah kakak beradik. Tapi kau menyembunyikannya dan berkata padaku kau tidak punya saudara”. Se Na semakin terhenyak, bibirnya bergetar, ditambah lagi ‘Tae Yong’ menatap tajam dirinya.
“Apakah kau tahu apa yang telah kau lakukan? Kau melakukan sesuatu yang tak seharusnya! Setelah semua hal itu, kau berharap dimaafkan? Tapi kau terus berbohong. Haaa??!!” teriak ‘Tae Yong’. Se Na tergugu.
“Semua yang kau katakan padaku, apakah ada yang benar? Semua tentangmu adalah kebohongan. Kau bukanlah orang yang kucari. Aku tidak bisa menikahi orang sepertimu”. Se Na semakin salah tingkah, tangannya gemetaran mendengar ucapan ‘Tae Yong’. (pertanyaan bagus om Lee Gak, udahlah Se Na sama Tae Mo aja yang jelas2 mau nerima kau apa adanya)
“Aku sudah selesai bicara, kau boleh pergi”. Se Na segera menurunkan tangannya dari atas meja masih dengan gemetaran.
“Kubilang pergilah!!!” teriak ‘Tae Yong’. Se Na masih terhenyak antara percaya tak percaya, ia melangkah gontai meninggalkan ‘Tae Yong’ yang meneteskan air mata. (hahahah om Lee Gak gaya pengerannya keluar, gini dong sesekali Se Na di perlakukan seperti ini).
Lee Gak duduk melamun di rumah atapnya, trio pengawal memperhatikannya. Lee Gak menyampaikan kepada trio pengawal bahwa dirinya tak akan menikahi Se Na. Trio pengawal kaget, mereka khawatir tidak bisa kembali ke Joseon kalo Lee Gak tidak menikahi putri mahkota. Lee Gak meminta maaf, karena alasan pribadi ia tidak bisa menikahi Se Na. Trio pengawal hanya bisa mendesah lemah. Namun begitu di luar rumah mereka bertiga merenung bersama.
Sinopsis Rooftop Pince Episode 14
Karena hopeless tak bisa kembali ke Joseon, Yong Sul memakan daging sapi simpanannya, Chi San memasang koyo perbannya, Man Bo mengoleskan krim bedaknya. Chi San beranggapan kalau semua ini terjadi karena Lee Gak menyukai Park Ha. Chi San kesal karena Lee Gak menyerah hanya karena wanita lain. Yong Sul menganggap Lee Gak tak bertanggung jawab. Man Bo kesal, ia memarahi Yong Sul dan Chi San, “kalau bukan karena yang mulia, kau sudah dipenggal di Joseon, kau juga kalau masih di Joseon, kau tak akan bisa mengoperasi usus buntumu, jadi kau pasti sudah meninggal!! Kalau bukan karena Park Ha-ssi, kita pasti sudah jadi gelandangan”. Yong Sul terdiam sambil mengemut daging, Chi San juga melongo dengan koyonya.
Man Bo makin emosi ia bangkit, “jika yang mulia batal tunangan, aku ingin memberitahu Park Ha-ssi.”
“Apakah kau tahu dia di mana?” tanya Chi san
“Dari semua tempat turis yang telah kita pilih, kau mikir tidak, kenapa aku milih Jinan?”
Yong Sul dan Chi San terkejut, mereka ikut bangkit. Man Bo tersenyum puas. Dan dari penglihatan penonton, penampakan trio pengawal ini sudah mulai hilang timbul.
Se Na pergi minum2 sendirian di bar. Ia kesal sehingga tangannya meremas gelas yang dipegangnya.

Di tempat lain, tampak Park Ha sedang bermain-main dengan anak anjing, trio pengawal mencari kediaman Park Ha dan sesuai tuntutan skenario, mereka bertiga melihat Park Ha yang sedang melamun di depan anak anjing. Mereka pun memanggil Park Ha. Park Ha terkejut, ia menanyakan kenapa ketiga bocah itu bisa menemukannya. Trio pengawal pun memasang tampang innocent mereka.
Park Ha mengajak trio pengawal masuk ke kamarnya. Di sana Man bo bercerita kalau dia melihat alamat Park Ha dari paket yang dikirim Mimi. Yong Sul penasaran kenapa Park Ha menghilang tanpa dapat dihubungi. Park Ha meminta maaf pada mereka, dan menanyakan kondisi mereka bertiga. Chi San tidak menyia-nyiakan perhatian Park Ha, ia segera meminta dibuatkan omurice, Man Bo dan Yong Sul sepakat mengiyakan sambil mengelus2 perut mereka. Park Ha protes, kenapa ia harus memberi trio pengawal makan. Man Bo pun berkata kalau Park Ha memberikan mereka makanan, maka ia akan mengabarkan berita baik. Park Ha menyelidiki keseriusan mereka. Trio pengawal pun manggut2 meyakinkan Park Ha.

Park Ha segera membawakan omurice untuk mereka dan menagih berita baiknya. Man Bo memastikan kalau Park Ha tidak akan pingsan mendengarnya. Yong Sul segera mengatakan kalau yang mulia membatalkan pertunangannya dengan Se Na. Park Ha kaget, Ia dan Chi San bersiap berangkat ke kota, namun Yong Sul dan Man Bo masih belum selesai makan. Park Ha ngomel karena mereka kejar2an dengan bis terakhir. Chi San akhirnya memutuskan mengecek kedua temannya di dalam. Dan ternyata Man Bo menyuapi nasi satu persatu ke mulutnya. Yong Sul kesal, ia menyarankan Man Bo sekalian menghitung jumlah nasi yang ada. Chi San kesal, ia segera mengadu kepada Park Ha, dan menyuruh Park Ha pergi lebih dulu. Park Ha pun segera berlari mengejar bis.
Sinopsis Rooftop Pince Episode 14
Chi San kembali memarahi Man Bo. Man Bo berniat menghabiskan makanannya, kemudian ia membanting sumpitnya, “apakah kalian ga ngerti? Park Ha dan yang mulia memiliki banyak hal untuk dibicarakan. Mereka butuh waktu berdua. Kalian sungguh bodoh. Memalukan.”.
Yong Sul dan Chi San terdiam menyadari kebodohannya, mereka pun bertanya apa yang akan mereka lakukan di rumah tanpa pemilik. Man Bo tersenyum licik dan berkata telah menyiapkan sesuatu.
Trio pengawal rupanya ingin berenang. Mereka pun berenang, satu persatu kepala mereka muncul di atas permukaan air dengan ekspresi bermacam2. (omoo Yong Sul, tampan ;p). Kemudian lewatlah 3 gadis berbikini yang melambai pada mereka, jelas saja trio pengwal mupenk, Chi San yang menyadari kondisi teman2nya segera menutupi mata Yong Sul dan Man Bo. Man Bo segera mendapat ide untuk melukis bikini, Chi San dan Yong sul memandangi gambaran Man Bo dengan antusias. Sesekali Chi San masih menengok ke belakang melihat gadis2 berbikini, namun Man Bo segera memalingkan kepala Chi San. Sketsa bikini pun sukses, Man Bo menggambar tanpa celah, namun tetiba ada air yang menetes sehingga sketsa itu luntur.
Sinopsis Rooftop Pince Episode 14
Man Bo shock, ia segera memandang ke asal cairan. Yong Sul pun segera mengelap encess nya yang sudah berseliweran. (omooo, Yong Sul bikin ilpil).
Yong Sul berdalih kalau gambaran Man Bo sangat nyata sehingga mempengaruhinya. Chi San segera menggoda Yong Sul. Man Bo menanyakan apakah liur itu berasal dari mulut atau hidung. Yong Sul segera meraba bibirnya dan mengatakan kalau itu dari mulut. Chi San tersenyum nakal. Yong Sul salah tingkah dengan terus2an memegangi hidung-bibirnya.
Park Ha mendatangi rumah atap, dan segera menemukan Lee Gak yang sedang melamun di teras. Lee Gak menoleh ke arah Park Ha. Park Ha mendekati Lee Gak dan segera menanyakan alasan Lee Gak membatalkan pertunangan, “kalau kau membatalkan pertunanganmu dan batal menikah, bagaimana kau bisa tahu kenapa kau datang ke sini dari Joseon?”
Bukannya menjawab, Lee Gak justru memeluk Park Ha, “Kau fikir aku tenang2 saja? Aku tidak punya solusi lain”.
Park Ha berusaha melepaskan pelukan Lee Gak, namun Lee Gak makin merapatkan pelukannya dan berkata, “maafkan aku. Mulai sekarang aku tidak akan menyulitkanmu lagi. Aku minta maaf”. Park Ha berkaca-kaca mendengarnya.
Tae Mo duduk di dalam apartemennya, Se Na datang, ia kaget karena Tae Mo masih ada di sana. Tae Mo menanyakan apakah Se Na mabuk, Se Na diam,
“Tae Mo apakah kau memandangku rendah?”
“Pria itu... apakah memandangmu rendah?”
“Kenapa kau masih menerimaku? Kau bisa membenciku sebanyak yang kau mau”
Tae Mo segera meraih pundak Se Na dan memeluknya, “aku... mengerti semuanya tentang mu. Di dunia ini hanya ada kita berdua. Karea sekarang kau sudah kembali, kita harus saling menyanyangi.”
Se Na membalas pelukan Tae Mo, “mulai saat ini, aku hanya akan mendengarkanmu. Aku akan melakukan semua hal yang kau inginkan. Berpura2 jadi putri Ny. Jang, aku bisa melakukannya”.

Tae Mo tersenyum, “baiklah, aku akan mengurusi semuanya. Jadi kau hanya perlu percaya padaku. Dan berpura-puralah jadi putrinya”.
“Lalu singkirkan Park Ha, buat dia lenyap dari pandanganku.”
“Baik, bila itu maumu akan aku lakukan”
“Aku punya permintaan lain, buat Yong Tae Yong lenyap”.
Tae Mo tersenyum licik, “aku pasti melakukannya”
Keesokan harinya, Se Na mengunjungi rumah nenek, yang ternyata Lee Gak sudah menunggunya di pagar. ‘Tae Yong’ meminta Se Na mendengarkan ucapannya sebelum masuk,”aku juga dipanggil nenek, bila kau ikut masuk, maka akan tidak nyaman buatmu”
Se Na tersenyum sinis, “apa yang terjadi? Apakah kau berniat membantu seseorang yang sedang kesulitan?”
“Aku akan memberitahu nenek, kalau pembatalan pertunangan karena kesalahanku, Se Na kau boleh pulang. Kau tidak perlu mendengar teguran nenek.”
“Kenapa kau melakukan ini? Apakah ingin pamer padaku? Apakah kau menemukan kejelekanku?”
“Pertunangan ini batal karena ketidakberdayaanku, jadi kau harus kembali ke dirimu yang semula sebelum kau bertemu denganku, hiduplah seperti dirimu sebelumnya”
“Kau fikir aku akan melakukan apapun yang kau inginkan?”
“Aku akan menyelesaikan urusan di sini, pergilah” ucap ‘Tae Yong’ kemudian masuk ke dalam rumah. Se Na cemas ia mulai berfikir.
‘Tae Yong’ menemui nenek, di dalam ia disambut Tae Mo yang menanyakan alasan pembatalan pertunangannya. Lee Gak menatap tajam Tae Mo dan sebaliknya. Nenek segera menyuruh mereka duduk.
‘Tae Yong’ meminta maaf. Namun nenek memotongnya dan mengatakan tidak ingin membahas pertunangan. Ayah Tae Mo penasaran, namun nenek bersikeras menolak perihal pembatalan pertunangan. Alih-alih nenek malah meminta ayah Tae Mo untuk meyakinkan pemegang saham agar memberikan posisi CEO pada Tae Yong. Ayah Tae Mo berkelit, kalau hal itu akan membuat karyawan curiga. Nenek meminta Tae Mo untuk meyakinkan dewan direksi agar memberikan posisi CEO pada Tae Yong. Hal ini membuat Tae Mo kesal. Lee Gak menatap tajam Tae Mo.

Di dalam mobil ayah Tae Mo mengomel, Tae Mo meyakinkan ayahnya kalau mereka bisa memegang pengaruh di dewan direksi karena kehadiran Ny Jang. Ia juga mengatakan kalau Se Na adalah putri Ny. Jang.
Sesampai di kantor, Ayah Tae Mo segera menjabat lembut tangan Se Na, ia tertawa dan meminta maaf pada Se Na. Se Na tersenyum kelu.
“Aku selalu berfikir, kau berasal dari keluarga baik-baik, bukan dari penjual ikan. Jadi ketua Jang adalah ibu kandungmu?”
“Ya, aku sangat terkejut.”
Tae Mo tersenyum puas melihat keakraban Se Na dan ayahnya. Ia segera mengajak Se Na bicara. Tae Mo mengatakan kalau ia membutuhkan rambut Park Ha untuk melakukan test DNA sebagai barang bukti dan mengganti identitas Park Ha dengan Se Na setelah itu meminta sampel Ny. Jang.
Park Ha menyapu halaman rumah atap, kemudian trio pengawal muncul dengan membawa semua barang2 Park Ha. Setelah itu mereka segera menyusul Lee Gak ke kantor. Park Ha tersenyum melihat ulah trio pengawal.
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Lee Gak meminta trio pengawal menyelidiki Tae Mo dan Se Na, trio pengawal terkejut dan menuntut pnjelasan,


“Putri mahkota di Joseon berhati lembut, namun Putri mahkota di sini bukan wanita yang baik. Hal ini pasti alasan kita dikirim ke sini. Karena itu aku ingin kalian menyelidiki hubungan Tae Mo dan Se Na”

Trio pengawal mulai berdiskusi membahas perintah barunya.
“Jadi selama ini Putri mahkota menjalin hubungan rahasia, dia sungguh wanita licik” ucap Man Bo.
Chi San segera mengkaitkan keanehan Se Na dengan putri mahkota Joseon, “ada rumor di sekitar istana yang beredar bahwa putri mahkota sebenarnya orang yang keji dan tanpa ampun, mungkin saja bila orang2 menyebarkan rumor itu, maka akan dibunuh, jadi mereka tutup mulut. Yong Sul dan Man Bo merapatkan diri mendekati Chi San.
“Ketika adiknya akan terpilih menjadi putri mahkota, ia merusak wajah adiknya menggunakan setrika, sehingga ia yang terpilih. Itulah rumor anehnya.”
Yong Sul heran kenapa ada orang sekejam itu, Man Bo manggut2 tanda memahami sesuatu, kemudian mengatakan kalau rumor Chi San tak masuk akal.

Trio pengawal memulai aksi penyelidikan mereka, Yong Sul berusaha menangkap pencuri supaya bisa dekat dengan ketua tim keamanan, Chi San mendekati gadis2.
Lee Gak memulai presentasinya dihadapan seluruh dewan direksi. Tae Mo tersenyum sinis sambil memandang foto Tae Yong asli yang terbaring di RS. Lalu tetiba slide berubah menjadi foto Tae Yong asli yang terbaring di RS. Seluruh peserta rapat kaget begitu juga nenek.
Tae Mo segera mengambil alih rapat, “Tae Yong sebenarnya ada di Amerika dan koma, kemungkinan kesembuhannya adalah nol sehingga pria yang ada di sana adalah palsu!”.
Lee Gak terkejut, nenek marah sehingga ia pingsan. Lee Gak berniat lari, namun Tae Mo mengahalanginya dan meninjunya. Tae Mo menyingsingkan kerah bajunya dengan bangga dihadapan Lee Gak. Kemudian riuh tepuk tangan terdengar yang menandakan bahwa presentasi Lee Gak sukses. Tae Mo memandang foto itu kemudian mematikan Hpnya. (ternyata cuma khayalan Tae Mo pemirsaaah).

Nenek memuji Taek Soo karena telah mengajari ‘Tae Yong’ dengan cepat, ayah Tae Mo hanya berdehemm ketika nenek meminta nya mengatur konpres.
Tae Mo memuji ‘Tae Yong’, dan ia memperingatkan kalau waktu Tae Yong sangat terbatas sehingga perlu berhati-hati dalam permainannya. Hal ini membuat ‘Tae Yong’ terdiam berfikir.
Di rumah, Ibu Man sedang menonton TV kebetulan drama saeguk. Se Na datang dan mengajak ibunya berpiknik. Ibu Man heran, ia menyangka Se Na terlalu terpukul karena pembatalan pertunangan. Namun Se Na berdalih itu lebih baik, karena pertunangan itu tidak akan mengundang ibunya. Mendengar ini si ibu makin heran dengan perubahan sikap Se Na. Namun Se Na tersenyum dan mengajak ibunya keluar. Ibu bahagia mendengarnya ia pun dengan semangat mencandai Se Na, begitu juga dengan Se Na. (duh, hangat banget keadaan ini, coba aslinya Se Na begini... makin cakep dah luar-dalam). Belum hilang keterkejutan si ibu, Se Na meminta ibunya mengajak Park Ha dengan alasan Park Ha bagian keluarga mereka juga. (hahahah ternyata mau ngambil sampel Park Ha tho).
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Mereka bertiga pun makan dengan bahagia, Se Na dan Ibunya bercanda bahagia. Park Ha hanya tersenyum kelu. Se Na membungkuskan samgyupsal untuk Park Ha sehingga Park Ha heran, Se Na juga meminta maaf dan meminta Park Ha memanggilnya Unni. Ibu yang mendengarnya terkejut, ia pun meminta Park Ha memaafkan Unni nya, kerena sejak pembatalan pertunangan Unninya ini berubah menjadi dewasa. (huuueeekkksss). Se Na mengajak ibu dan Park Ha ke sauna.

Di ruang Sauna, Se Na menawarkan sisirnya agar dipakai Pak Ha, tanpa curiga Park Ha memakai sisir itu, setelah dirasa cukup, Se Na meminta Park Ha membelikan minuman dan menawarkan diri untuk membuang rambut yang menempel di sisir Park Ha.
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Park Ha asyik bercanda dengan ibu Man, Se Na datang dan menggoda Park Ha dan ibunya. Dia bertanya perihal ibu Park Ha, dan ia mulai membandingkan ingatan kecilnya dengan ingatan Park Ha.

Tae Mo dan ayahnya, menyambut kedatangan Ny. Jang. Ny. Jang berterimaksih atas jemputan dan menanyakan Se Na, Ayah Tae Mo tersenyum, Tae Mo menjelaskan kalau Se Na telah pergi ke kantor lebih dulu. Ny. Jang izin pamit pun izin pamit dengan wajah kecewa. Ayah Tae Mo mengeluh karena Se Na belum juga muncul. Tae Mo menenangkan ayahnya dengan mengatakan Se Na akan datang secepatnya.
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Ny. Jang menemui Ibu Man Ok, mereka mengobrol bersama sambil minum kopi, Man Ok mencandai karena Ny. Jang yang berbeda dengan Se Na, perihal kesukaan kopi. Ny. Jang berterimakasih kepada Man Ok karena telah membesarkan Se Na. Namun tetiba Ny. Jang limbung akibat meminum kopi. Man Ok membawa Ny. Jang ke rumah atap yang posisinya terdekat. Karena Man Ok sibuk, ia pun meminta Park Ha menjaga Ny. Jang.
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Tetiba Lee Gak ada disamping Park Ha sehingga ia terkejut, Lee Gak marah karena Park Ha tidak memberitahunya saat ibunya datang. Park Ha meledek Lee Gak dengan mengatakan kalau ini bukan jaman Joseon. Lee Gak semakin kesal, ia memanggil trio pengawalnya, namun tak satupun yang menjawab, karena mereka sedang sibuk main game, internetan, dan dengerin musik. Lee Gak melotot, Park Ha tersenyum puas dan meninggalkan Lee Gak. Lee Gak bergumam akan menghukum semuanya.
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Malam harinya Park Ha menghidangkan sup seafood untuk mereka dan Ny, Jang. Ia menyiapkan sup untuk Ny. Jang. Lee Gak bersiap meminta bagiannya, namun trio pengawal sudah lebih dulu meminta bagian, sehingga Park Ha mendahulukan mereka. Lee Gak mengamati setiap sendokan sup Park Ha, dan akhirnya marah karena supnya sudah lebih dulu habis. Park Ha mengisyaratkan Lee Gak diam. Trio pengawal menertawakan Lee Gak, dan Ny. Jang tersenyum-senyum melihat ulah mereka.

Ny. Jang kembali ke hotel dan berbicara dengan pengacaranya, si pengacara meminta ia menandatangani dokumen yang menyatakan bahwa saham bisnisnya yang di New York akan diberikan pada Se Na, yang artinya Se Na kelak akan menjadi pemilik saham terbesar kedua. Ny. Jang menandatanganinya tanpa ragu.

Di tempat lain, Tae Mo menyuruh Se Na menunggu di cafe, selama ia menemui Ny. Jang. Se Na tampak cemas sekali, namun Tae Mo meyakinkan kalau Se Na akan berhasil melakukannya.
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Ny Jang membaca kembali perjanjian sahamnya untuk Se Na, kemudian Tae Mo masuk. Ny. Jang segera menanyakan keberadaan Se Na, namun Tae Mo membahas perihal perintah putri yang hilang sehingga Ny. Jang terkejut apa benar Tae Mo telah menemukan In Joo. Tae Mo meyakinkan Ny. Jang dan mengajaknya ke cafe, di sana Se Na duduk dengan cemas. Ny. Jang tersenyum bersiap menyapa In Jo, namun ia kaget melihat Se Na yang ada di sana. Tae Mo segera mengeluarkan hasil tes DNA. Ny. Jang pun tersenyum tak percaya. Tae Mo mengajak Ny. Jang mendekati Se Na, namun Ny. Jang menolak dan mengatakan akan kembali ke kamar untuk minum obat.

Di dalam kamarnya, Ny. Jang kesal, ia memandang kembali perjanjian sahamnya. Kemudian mengambil fotonya bersama In Joo kecil dan ayahnya sambil bergumam dalam hati, “Se Na kau juga putriku, tapi yang aku cari bukan kau. Apa yang kau lakukan? Kenapa kau membohongiku?”. (hahaha kadal mau ngadalin buaya, yah mana bisaa, Ny. Jang jauh lebih sadis dan licik dari Se Na, masa mau ditipu!!, kasihan,, senjata makan tuan).

Park Ha asyik mencuci pakaian, dengan dimandori Lee Gak sambil makan es krim. Park Ha mengeluh lelah dan kepanasan sehingga Lee Gak menawarkan es krim nya. Park Ha tersenyum kemudian menggigit es krim tersebut dan memuji kelezatannya. Lee Gak tersenyum melihat ulah Park Ha. Lee Gak menanyakan sesuatu yang serius, “Kenapa kau tidak memberitahu perihal kakakmu? Ini sangat aneh”
“Ah, aku juga. Dia adalah anak ibu tiriku. Unni tidak ingin orang lain tahu. Karena itu aku menyembunyikannya. Tidak ada alasan lain. Aku sudah memberitahumu yang membuat penasaran. Cepat bantu aku mencuci”
Lee Gak tersenyum kemudian menghabiskan es krimnya dan dengan dipegangi Park Ha mulai masuk ke dalam bak membantu Park Ha nyuci. Awalnya Lee Gak kedinginan, namun lama2 ia menikmati mencuci bersama Park Ha. (yeee, ternyata ada jenis dansa baru, bergoyang bersama dalam bak cuci, ;p)
Se Na masih saja cemas, bahkan takut sekali. Tae Mo duduk sambil minum kopi. Ia menenangkan Se Na dengan adanya hasil test DNA. Ny. Jang menemui mereka, kemudian memeluk Se Na, “aku merindukanmu In Joo...”. Se Na merasa lega Ny. Jang mempercayainya dan Tae Mo tampak senang.
Ny. Jang menanyakan ingatan masa kecil Se Na, seperti kebanyakan orang jahat, Se Na pun menggunakan kisah Park Ha sebagai masa kecilnya, termasuk perihal kecelakaaan diusia 9 tahun.
Sinopsis Rooftop Princes Episode 14
Sementara itu, di rumah atap, Park Ha dan Lee Gak mulai menjemur hasil cucian mereka sambil bercakap-cakap, “aku kehilangan ingatanku saat usia 9 tahun karena kecelakaan. Kemudian aku hidup sendiri hingga seseorang mengadopsiku dan membawaku ke Amerika. Dua tahun lalu aku kembali ke Korea untuk menemukan ayahku. Tapi dia sudah meninggal. Setelah itu aku bertemu yang Mulia dan hidup seperti ini”
“Apa kau sudah ingat sekarang?”
“Kenapa aku harus tidak ingat wajah ayahku saat masih muda?”


Di tempat lain, Se Na/In Joo palsu mengakui kalau dirinya tak ingat wajah ayahnya saat masih muda dan menggunakan kisah sedih Park Ha diusia 1 tahun (yang diceritakan Park Ha di sauna), “lantainya sangat dingin. Waktu tak ada uang, sehingga ayah hanya menaruhku ke perutnya”
Ny. Jang terkejut mendengarnya, ia bergumam dalam hati, “Se Na, bagaimana kau bisa tahu hal ini?”
Lee Gak memandangi Park Ha yang sedang asyik menjemur pakaian sambil bergumam sendiri, “putri mahkota adalah sekretaris Hong. Adik sekretaris Hong adalah Park Ha. Adik putri mahkota adalah Bu Yong”. Ingatannya pun kembali membayangkan putri mahkota dan Bu Yong. Ia juga teringat kalau arti nama Park Ha sama dengan nama Bu Yong yaitu bunga sepatu/teratai. Dan tepat pada saat itu, Park Ha memanggil Lee Gak, namun karena tak ada sahutan, Park Ha menurunkan jemurannya sebatas hidung untuk melihat Lee Gak. Melihat penampakan Park Ha, Lee Gak kaget dan berkata, “Park Ha, kau adalah Bu Yong”. Park Ha tersenyum dari balik jemuran.


Yi Gak terpana, déjà vu seakan melihat adik iparnya lagi dan berkata,
"Park Ha, kau adalah Bu Young."
cre

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

annyeoung haseo .
gomawo chingu atas kunjugannya .
jangan jadi silent raeder ya !!!