Sabtu, 20 Oktober 2012

[Sinopsis] Arang And The Magistrate Episode 10

Eun Oh hendak mengejar Arang, tapi langkahnya dihentikan oleh rengekan seorang anak kecil yang meraung-raung memohon bantuan Eun Oh untuk dapat menyelamatkan ayahnya. Sebagai seorang anak yang juga sangat ingin melindungi orang tuanya, Eun Oh harus melakukan sesuatu.

Menyelamatkan ayah dari anak kecil itu, mungkin akan dapat mengurangi rasa bersalahnya. Ia tau dengan betul, bagaimana rasanya menginginkan kasih sayang dari seorang ayah. Eun Oh membalikkan badannya dan menatap anak yang tengah menangis itu.
Ada yang tengah penasaran tentang hubungan antara Arang dan Eun Oh. Joo Whal, pria yang bekerja di bawah suruhan Shaman tertinggi ini menanyakan hubungan yang terjalin antara Eun Oh dan Arang. Arang berpikir kelas, skill berbohongnya di asah kali ini. Ia menjawabnya dengan panjang lebar, dan terdengar sangat rumit. Dimulai dari ayah Arang yang bertemu Eun Oh, yang kemudian demi keluarganya ayah Arang meminjang uang dari Eun Oh. Dipinjamilah Arang dan keluarganya uang dan diberikan sebuah rumah. Hanya itu hubungan di antara mereka, engga lebih.

Arang bertanya sebenarnya bantuan seperti apa yang sebenarnya Joo Whal inginkan dari Arang? Eun Oh engga menjawabnya dengan pasti, ia hanya tersenyum. Hei, wajah dingin itu berubah menjadi hangat karena senyuman, entah bagaimana caranya, kehadiran Arang selalu membuat Joo Whal tersenyum.

Eun Oh mengubah haluannya, hendak membantu ayah dari anak kecil tersebut. Ia mengendarai kudanya dengan cepat, berlomba dengan waktu. Dan Dol Swi ikut bersama Eun Oh. Bila sesuatu yang buruk terjadi, maka orang pertama yang akan Eun Oh salahkan adalah Dol Swi. Karena Dol Swi yang membuatnya peduli pada keadaan. Engga ingin disalahkan, Dol Swi melempar kesalahan pada Arang, ia mengatakan hal-hal tentang Arang yang tengah bersama Joo Whal dan hal itu membuat Eun Oh kesal mendengarnya.

Joo Whal menepati janjinya, ia membuatkan hanbok baru untuk Arang. Wanita penjual baju itu, memperhatikan Arang dan sepertinya ia pernah melihat Arang sebelumnya. Tanpa menyinggung apapun, wanita itu memuji kecantikan alami yang dimiliki Arang.


Kenapa Joo Whal membuatkannya baju baru seperti ini, Joo Whal engga menjawab apapun atas pertanyaan tersebut, lagi-lagi ia hanya tersenyum.
Wanita penjahit mulai mengukur tubuh Arang untuk kepentingan hanbok barunya nanti. Sementara Joo Whal menunggu Arang, Arang teringat bagaimana Eun Oh pernah melakukan hal yang sama. Mengukur ukuran tubuh Arang, dan perasaan yang ada saat itu kembali dirasakan oleh Arang. Hal itu membuat Arang bergumam mengenai perasaannya yang membawa dirinya kembali mengingat Eun Oh. Beberapa waktu lalu hal yang sama terjadi seperti ini, seorang pria membuatkannya hanbok baru setelah Arang mengalami banyak permasalahan.

Wanita penjahit itu menyahut, untuk membuat pria pelit seperti itu. Bagaimana bisa, seorang pria membuatkan pakaian untuk seorang wanita hanya setelah mereka mengalami keadaan yang sulit. Seorang pria harusnya memberikan hanbok baru, dengan tanpa diminta oleh sang wanita. Bila Arang melakukan apa yang wanita penjahit itu suruh, maka hidup Arang akan sangat makmur. LOL.

Sebelum berani mengeluarkan kata-kata untuk mengomentari Joo Whal, wanita penjahit itu mengawasi Joo Whal, berharap ia engga mendengar apa yang dikatakan olehnya. Wanita penjahit merasa penasaran, sebenarnya niat seperti apa yang tengah Joo Whal miliki. Ini kali pertamanya Joo Whal melakukan hal ini, membuatkan hanbok khusus untuk seorang wanita.
Kalau seorang pria merasa sangat khawatir terhadap seorang wanita, maka wanita itu memiliki tempat yang khusus di hati pria tersebut. Terlebih bila sang pria merasa bersalah, itu artinya pria tersebut sangat tertarik kepada sang wanita dan pada akhirnya ia akan menyatakan perasaannya. Aww.. Kata-kata wanita penjahit itu malah membuat Arang berandai-andai mengenai Eun Oh yang berada di belakangnya untuk mengukur ukuran tubuhnya. Aww.. Arang terkejut saat mengetahui tanpa sengaja ia membawa bayang-bayang Eun Oh bersamanya. Love.


Joo Whal menyadari obsesi Arang pada makanan, ia memperhatikan Arang yang lebih memperhatikan deretan makanan di pasar tradisional itu. Joo Whal bertanya, apakah Arang menginginkan makanan itu. Tanpa banyak kata, Arang mengambil makanan yang ingin ia makan, karena semuanya akan dibayari oleh Joo Whal. LOL.


Buah persik! Arang mengambil buah persik yang paling mahal dan memakannya dengan lahap. Memakan makanan sesukanya di saat itu juga, bisa jadi heaven bagi Arang.
Eun Oh sampai di kediaman Officer Choi dan pengawal pribadi Officer Choi memberikan pengumuman mengenai kedatangan Eun Oh. Melihat kedatangan Eun Oh, hal itu menyulut amarah Officer Choi. Berani-beraninya Eun Oh datang ke tempatnya, setelah apa yang ia katakan mengenai status keluarga Eun Oh. Eun Oh membalasnya, ia datang ke kediaman Officer Choi tentu saja untuk melaksanakan tugasnya sebagai hakim.

Bukankah ia harus melayani penduduk Miryang yang meminta bantuannya. Eun Oh menjelaskan bahwa seorang anak kecil datang kepadanya dan mengatakan bahwa ayahnya berada di bawah hukuman Officer Choi. Bukankah itu sudah melanggar aturan pemerintahan Miryang yang telah ditetapkan. Semua hal yang berkaitan dengan peristiwa kriminal yang terjadi di Miryang, maka Eun Oh lah yang seharusnya ikut campur tangan. Officer Choi engga memiliki kekuasaan apapun untuk mengambil alih tugas Eun Oh sebagai hakim.

Engga hanya sampai di situ, Eun Oh menyinggung peraturan pemerintahan Miryang. Bila Officer Choi tetap melakukan penganiayaan terhadap penduduk Miryang, maka Officer Choi melanggar peraturan raja. Bukan hanya Officer Choi yang geram, tapi pelayan pribadi Officer Choi menatap tajam ke arah Eun Oh.

Akhirnya, usaha Eun Oh engga sia-sia. Engga ingin Eun Oh masuk ke wilayahnya, Officer Choi dengan paksa membebaskan ayah dari anak kecil tersebut. Di luar gerbang para penduduk Miryang berkumpul, ini kali pertama Miryang dihebohkan oleh seorang hakim yang berani menghadap dan menantang Officer Choi seperti Eun oh.

Eun Oh mengenali pria tersebut, pelayan pribadi Officer Choi menatap tajam ke arah Eun Oh, dan ia mulai mengolok-olok Eun oh. Eun oh yang kesal lalu memukulnya. Dol Swi yang melihat hal tersebut bergegas melindungi tuannya, ada apa ini kenapa pelayan Officer Choi memukul tuannya seperti itu. Dol Swi geram, tapi Eun Oh yang ingin memperpanjang masalah sepel ini, menyuruh agar Dol Swi membiarkannya saja.
Eun Oh menantang pelayan pribadi Officer Choi tersebut, karena ia masih saja mengolok-olok perihal status Eun Oh dalam keluarganya. Eun Oh engga ingin mengurus masalah sepele dengan pelayan pribadi Officer Choi.

Officer Choi mengatakan pada Eun Oh, bahwa engga akan mudah untuk menjadi hakim di Miryang. Akan ada banyak bahaya yang akan menurunkannya. Eun Oh hanya menatap Officer Choi dengan tatapan menantang.

Setelah Eun Oh pergi, Officer menyuruh pelayan pribadinya untuk menyembunyikan semua persediaan makanan yang ia miliki.

Saat hendak meninggalkan kediaman Officer Choi, Dol Swi memberitahukan alasan kenapa ayah dari anak kecil tersebut dihukum oleh Officer Choi. Seraya membantu Eun Oh menaiki kudanya, Dol Swi mengatakan bahwa semua permasalahan dimulai dari tingginya biaya pajak di Miryang. Officer Choi menaikan pajak beberapa kali lipat dari yang telah ditentukan dan hal tersebut amat sangat memberatkan warga.

Para warga berpikir untuk mengatakan permasalahan ini kepada Hakim Kim Eun Oh, tapi sifat Eun Oh yang engga ramah telah menyebar ke seluruh Miryang. Untuk itu, para warga mengurungkan niatnya. Bukan hanya itu, mereka juga takut pada Officer Choi, sehingga mereka engga bisa melakukan apapun. Mendengar hal tersebut, Eun Oh berpikir keras. Ide brilliant muncul di otaknya. Ia segera menyuruh Dol Swi untuk menyebarkan berita rumor mengenai suatu hal ke seluruh penduduk Miryang.
Rumor menyebar dan tiba-tiba saja wilayah pemerintahan dipenuhi oleh para warga yang mengambil seluruh persediaan bahan makanan yang ada di tempat tersebut. Ternyata Eun Oh menyuruh Dol Swi untuk menyebarkan rumor mengenai pembagian bahan makanan gratis di wilayah pemerintahan, kepada para warga. Pfft..
Dol Swi yang kali ini benar-benar merasa khawatir. Eun oh engga seharusnya mengganggu Officer Choi, terlebih semua bahan makanan itu bukankah milik Officer Choi. Eun Oh yang melakukan hal ini, maka akan membuat Officer Choi murka, pikir Dol Swi. Eun Oh hanya bergumam, bahwa ucapan Officer Choi itu salah, menjadi hakim itu bukan pekerjaan yang sulit. Lihat saja kali ini, permasalahan kelaparan di wilayah Miryang terselesaikan hanya dengan satu tindakan. Mudah bukan, pikir Eun Oh.

Dol Swi yang khawatir, mengatakan pada Eun Oh untuk kembali menjadi dirinya sendiri. Lakukan hal yang biasa ia lakukan, jangan menentang apapun, karena Dol Swi sangat takut kehilangan Eun Oh.

Trio ahjusshi terkejut saat melihat para penduduk Miryang membawa tumpukan bahan makanan yang berasal dari wilayah pemerintahan. Mereka sama sekali engga mengetahui apa yang tengah terjadi. Dengan terburu-buru para ahjusshi tersebut berlari masuk ke dalam wilayah pemerintahan.

Trio Ahjusshi panik melihat persediaan makanan di kediaman hakim hilang dan engga ada yang tersisa. Dol Swi yang tengah membereskan tempat tersebut dikejutkan dengan pertanyaan trio Ahjusshi, apa yang terjadi, mengapa penduduk mengambil makanan milik pemerintahan? Dol Swi menjawabnya dengan ringan, semua itu atas kehendak dan perintah Eun Oh.

Dol Swi menjelaskan bahwa tuannya-Hakim Kim Eun Oh hanya ingin menjadi seorang hakim yang adil dan berada di jalan yang benar. Lagi pula bahan makanan itu bukankah milik pemerintahan yang berarti juga milik para warga, bukan? Trio Ahjusshi membentak Dol Swi, bahan makanan itu engga seharusnya dibagikan kepada masyarakat dan Eun Oh dilarang melakukan hal tersebut.

Dol Swi geram, siapa trio ahjusshi yang berani-beraninya memerintah tuannya seperti itu. Dibentak seperti itu membuat trio Ahjusshi pun kesal, ia memaki Dol Swi dan menyebutnya sebagai "budak dari seorang budak". Kemudian mereka menyadari bahwa Eun Oh tengah berdiri di dekat mereka dan mendengar semua pembicaraan tersebut.

Setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh trio Ahjusshi, Eun Oh teringat perkataan Officer Choi, akan sangat sulit untuk mendapatkan kepercayaan kembali dari para bawahannya. Untuk menjernihkan pikirannya Eun Oh kembali ke kamar.

Dol Swi memukul trio ahjusshi sekuat tenaga. "Budak dari seorang budak", kata-kata itu benar-benar sangat menyakitkan, bukan bagi Dol Swi tapi Eun Oh. Kata-kata yang engga ingin di dengar oleh Dol Swi, karena kata-kata itu akan meremukkan hati Eun Oh. Trio ahjusshi dapat memaki tuannnya dengan kata apapun yang mereka inginkan, tapi jangan menggunakan kata "budak dari seorang budak".
Flashback.
Saat Dol Swi kecil dipukuli oleh beberapa anak bangsawan yang telah memaki Eun Oh, ia menerima pukulan itu. Tapi kesabarannya habis saat mendengar kata "budak dari seorang budak" yang dilontarkan oleh seorang pria bangsawan. Pria itu juga mengatakan bahwa Eun Oh adalah seorang bangsawan yang engga mengetahui tempatnya, ia akan selalu dalam bahaya nanti karena engga mengetahui betapa kejamnya dunia di luar sana.

Dol Swi yang habis kesabarannya lalu bangkit, menggunakan anyaman yang ia miliki untuk melindungi diri dan ia berkata bahwa Eun Oh akan menjadi seorang bangsawan yang benar dan semua yang dikatakan oleh pria itu adalah salah. Jangan pernah memaki Eun Oh dengan sebutan budak.

Dol Swi menggendong Eun Oh kecil untuk pergi dari tempat itu. Sweet.
End Flashback.

Dol Swi masuk ke ruangan Eun Oh, ia meminta pada Eun Oh untuk segera pergi dari sini. Ia engga ingin lagi mendengar makian tersebut. Seraya mengganti pakaiannya, Eun Oh menasehati Dol Swi untuk mengerjakan tugasnya, bukankah tugas Dol Swi adalah untuk menjaga Eun Oh dan ayahnya. Setelah berganti pakaian, Eun Oh mengendarai kudanya, menuju ke suatu tempat. Menyendiri.
Bang Wool kembali dikejar-kejar oleh trio ahjusshi, untung saja penyelamatnya datang. Dol Swi.

Eun Oh mengendarai kudanya, menyendiri, melalui ilalang dan bukit-bukit di Miryang. Semua makian yang dilontarkan oleh Officer Choi terngiang di pikiran Eun Oh. Dan mengenai ibunya yang merupakan seorang budak.



Eun Oh mengingat masa kecilnya, sulit bagi Eun Oh untuk sekedar mendapat pelukan hangat dari sang ibu. Ibu Eun Oh hanya menelantarkannya dan membiarkannya dalam keadaan sedih.
Malam harinya, Arang masih menikmati kebersamaannya bersama Joo Whal. Membelikan banyak makanan untuk Arang benar-benar membuat Arang senang bukan kepalang. Setiap kali mereka melihat pedatangan makanan, Arang selalu menyempatkan diri untuk memakan jajanan jalanan tersebut. Selalu seperti itu, dan Joo Whal pun engga merasa keberatan untuk membayarkan semua makanan yang Arang makan.

Di sisi jalan, Arang menikmati makanannya. Dua pengemis berbeda alam menunggunya berbagi makanan. Seorang Sehantu hantu miskin dan seorang manusia pengemis. Siapa yang mendapat bagian makanan dari Arang. Tentu saja sang Hantu.

Dengan penuh kepedulian, Arang membagi makanannya kepada hantu pengemis tersebut. Lalu memberikan sedikit makanan pada seorang manusia pengemis. Joo Whal hanya melihatnya dengan tatapan aneh tanpa terkejut, dan berpura-pura untuk engga mengetahui hal tersebut.

Hantu tersebut melambaikan tangan ke arah Arang, dengan tersenyum senang, Arang membalas lambaian tersebut. Ia pernah berada di posisi tersebut saat dulu masih menjadi hantu, mengemis, kelaparan dan kelaparan dan kelaparan dan kelaparan :p
Karena penasaran, Joo Whal bertanya mengenai nafsu makan Arang yang sangat tinggi. Arang hanya menjawab bahwa ini hanya sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang engga bisa ia tinggalkan, setiap kali ia menemukan makanan pasti ia akan memakannya.

Entah kenapa Arang selalu merasa lapar sepanjang hari, belum lagi Eun Oh yang jarang sekali memperhatikannya. Kalau Eun Oh engga merasa lapar, pasti akhirnya Arang akan kelaparan juga, Eun Oh sama sekali engga mempedulikan bila orang lain kelaparan. 
 Tapi tiba-tiba, Arang memikirkan Eun Oh. Bagaimana kalau Eun Oh belum makan sampai saat ini karena ia merasa tertekan, bagaimana kalau Eun Oh pingsang. LOL.

Joo Whal mengantarkan Arang pulang. Di sepanjang perjalanan pulang Arang mengatakan niatnya yang sebenarnya. Ia bukan tipe wanita yang memanfaatkan orang lain, bukan juga seseorang yang mudah untuk mengiyakan sebuah permintaan. Tapi untuk hari ini, ia berterimakasih kepada Joo Whal. Karena berkat Joo Whal ia mendapatkan banyak sekali kesenangan, banyak makanan yang ia makan dan sebuah hanbok baru.


Tenang saja, Arang engga ingin ada sebuah hutang budi, jadi Arang berjanji untuk mengganti semua yang telah Joo Whal berikan. Ia akan membayarnya secara bertahap, berikut bunganya. Arang memiliki banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan pada Joo Whal, tapi entah kenapa ia belum siap untuk menanyakan hal itu padanya, ungkap Arang pada Joo Whal.
Eun Oh yang kebetulan melewati jalan yang sama dengan Arang dan Joo Whal, menghentikan kudanya. Ia menatap bergantian ke arah Arang dan Joo Whal. Joo Whal yang ditatap seperti itu langsung menjawab bahwa ia akan mengantarkan Arang karena malam sudah larut.
Dengan canggung, tanpa mendengarkan perkataan Joo Whal. Eun Oh mengulurkan tangannya, untuk membantu Arang naik ke atas kuda. Eun Oh mengendarai kudanya, dan Arang melambaikan tangan ke arah Joo Whal. Ia mengucapkan terimakasih, berharap agar Joo Whal sampai di kediamannya dengan selamat, jangan lupa, malam hari seperti ini selalu ada orang jahat jadi Joo Whal harus berhati-hati. Arang menasehati Joo Whal, selagi kuda berjalan menjauh. Mendengar nesehat Arang, Joo Whal hanya tersenyum kecil. Senyum yang langsung menghilang ketika Arang dan Eun Oh mulai menjauh.

Eun Oh membawa Arang ke sisi danau, kegalauan membawanya ke sana (penulisna nu galau tah! Ih meuni gararalau.) Ada banyak hal yang ingin Eun Oh tanyakan, tapi Eun Oh menjawab bahwa ia mengajak Arang ke pinggir danau  hanya untuk mencari udara segar. Eun Oh akhirnya bertanya, seberapa jauh Arang menceritakan hidupnya kepada Joo Whal. Arang menggelengkan kepalanya. Misinya kali ini untuk bertanya pada Joo Whal gagal. 


 Arang ingin sekali menanyakan hal tersebut tapi lidahnya kelu, terlebih Joo Whal sudah membelikan hanbok baru untuknya. Eun Oh terkejut saat mendengar Joo Whal membelikan hanbok untuk Arang. Arang benar-benar engga habis pikir dengan sikap Joo Whal, mengapa Joo Whal memperlakukan orang asing seperti Arang dengan sebaik itu, tapi ia sama sekali engga mengenali tuangannya yaitu Lee Seo Rim. Pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di otak Arang akan ia tanyakan di lain waktu.

Lain waktu Arang akan datang pada Joo Whal untuk memenuhi rasa penasarannya. Eun Oh kesal, kenapa ia harus menemui Joo Whal lagi, akan ditaruh dimana harga diri Arang. Bukankah Joo Whal sudah menelantarkan Lee Seo Rim, yang sama artinya bahwa ia juga telah menelantarkan Arang. Arang meyakinkan Eun Oh, Lee Seo Rim bukan dirinya, Lee Seo Rim adalah Lee Seo Rim dan Arang adalah Arang, Arang bukanlah Lee Seo Rim. Arang hanya dapat mengambil kesimpulan bahwa Joo Whal menyukai dirinya apa adanya, itulah kenapa Joo Whal membuatkan hanbok baru untuk Arang.
Kali ini Eun Oh yang mencoba meyakinkan Arang, Eun Oh memang belum mengetahui maksud dari semua kebaikan Joo Whal pada Arang. Tapi, ia memastikan bahwa semua niatnya engga murni, ada hal yang ia sembunyikan yang engga diketahui oleh siapapun.
Arang teringat kata-kata wanita penjahit beberapa waktu lalu. Arang mencoba mengkonfirmasinya pada Eun Oh. Kenapa Eun Oh begitu mengkhawatirkan Arang, apa karena Eun Oh menyukai Arang? Tanya Arang dengan polosnya. Peraturan dari mana bila seseorang mengkhawatirkan orang lain berarti ia menyukai orang itu, kilah Eun Oh. 

Apapun alasannya, jangan pernah untuk menyukai Arang karena waktu Arang dibumi hanya sesaat. Tinggal 2 bulan purnama lagi, setelah itu ia akan kembali ke kayangan. Memasuki neraka bila Arang engga berhasil menemukan siapa pembunuh dirinya dan surga akan menunggunya bila ia berhasil mengungkap misteri dibalik kematiannya. Dari awal Eun oh engga mengetahui hal tersebut, engga heran Eun Oh terkejut mendengarnya. Dan apapun yang terjadi, Arang menginginkan surga, maka ia menemukan siapa yang membunuh diirnya.

Engga ada lagi yang bisa ia katakan, Arang membalikkan badan dan meninggalkan Eun Oh dalam diam. Arang berjalan menjauhi Eun Oh, ia menghentikan langkahnya dan kembali melihat ke arah Eun Oh.

Arang berharap, Eun Oh dapat menghentikan langkahnya, karena ia engga ingin benar-benar pergi, ia hanya ingin ada seseorang yang mengharapkannya untuk tetap tinggal, dan orang itu haruslah Eun Oh. Tapi sepertinya mustahil, Arang menundukkan wajahnya dan kembali berjalan meninggalkan Eun Oh.

Tapi, Eun Oh masih sibuk dengan pemikirannya sendiri. Waktu hidup yang dimiliki Arang sangat singkat, dan hati Eun oh terpaut padanya. Waktu memang engga bisa menunggu, tapi usaha Eun Oh untuk menjaga Arang akan tetap selalu membuat waktu yang tersisa menjadi abadi.

Eun Oh mengejar kepergian Arang, ia menahan tangan Arang, membalikkan balikkan, dan menatapnya lekat-lekat. Ia menarik tangan Arang untuk pergi bersamanya.

Joo Whal berpikir keras mengenai Arang, engga lama kemudian Shaman tertinggi datang menemuinya. Ini sudah hampir larut tapi Joo Whal belum juga melaporkan mengenai perkembangan hubungan Joo Whal dan Arang. Sampai saat ini, Joo Whal belum mampu menemukan apa yang sebenarnya paling Arang inginkan dalam hidupnya.  Wajah tampan Joo Whal pun belum berhasil memikat Arang.

Arang memang bukan perempuan biasa, dan Shaman tertinggi mengerti mengenai hal itu. Ia meminta Joo Whal untuk bergerak lebih cepat, melakukan cara apapun agar dapat mendapatkan hati Arang. Apapun caranya. 

Eun Oh mengantarkan Arang pulang dan kuda yang mereka tunggangi berjalan amat cepat.


Di kamarnya, Joo Whal masih memikirkan taktik apa yang seharusnya ia pakai untuk mendapatkan perhatian Arang. Ia mengingat kembali awal pertemuan antara Arang dan Joo Whal. Senyum manis Arang dan sketsa wajahnya serta janji Arang untuk membalas kebaikan Joo Whal dilain waktu. Membalas kebaikan Joo Whal? Joo Whal akan menggunakan alasan ini untuk mendapatkan apa yang ia inginkan.

Dol Swi dan Bang Wool duduk berdampingan, keduanya tengah dalam kegugupan. Aiih, Dol Swi enggan untuk berkata-kata, ia terlalu gugup. Bang Wool pun sama. Saat Bang Wool bertanya padanya mengapa ia berubah menjadi sangat sopan.

Dol Swi dengan terbata menjawab bahwa semua ini karenaa.. karena peristiwa kimchi saat itu. LOL. Mendengar hal itu, Bang Wool berubah panik dan gugup. Ia lebih memilih untuk meninggalkan Dol Swi.

Eun Oh dan Arang sampai di depan kediaman hakim dan Dol Swi datang untuk menyambut mereka. Eun Oh benar-benar lelah dan ia engga menjawab Dol Swi yang menanyakan keberadaan Eun oh seharian ini. Dengan wajah masam seperti itu, Dol Swi benar-benar mengkhawatirkan Eun Oh.


Ia akhirnya bertanya pada Arang mengapa Eun Oh seperti itu. Semuanya hanya karena ia merasa bersalah telah melibatkan Dol Swi dalam permasalahan dan membuat semuanya menjadi sulit, jawab Arang. 

Bang Wool mengambil kembali bukunya yang tertinggal saat tengah berbincang-bincang dengan Dol Swi tadi. Tanpa sengaja ia mendengar Dol Swi yang sedang berbicara dengan Arang. Dan ah, Bang Wool mengenali suara Arang. Saat Arang menjawab bahwa ia engga melakukan apapun pada Eun Oh, yang bisa membuatnya kesal seperti itu. Bang Wool mendengar suara Arang. Dol Swi menyadari kehadiran Bang Wool. Melihat Dol Swi, Bang Wool kembali berlari kencang. 


Eun Oh sulit untuk melelapkan diri malam itu. Pikirannya terus menerawang memikirkan Arang yang hanya memiliki waktu terbatas untuk hidup sebagai manusia. Eun Oh mengingat kata-kata Arang, "Entah itu aku menemukan kebenaran atas kematianku atau tidak, pada akhirnya aku akan kembali ke kayangan. Dan aku hanya bisa berada di bumi selama 2 bulan purnama." Ia menyesal, Eun Oh, kenapa Arang baru mengatakan hal tersebut sampai saat ini. 

Seperti terhubung, perasaan Arang menjawab pertanyaan Eun oh. "Aku tidak mengatakan mengenai hal itu, karena aku rasa hal itu tidaklah penting. Hal seperti itu memang tidaklah penting."
Di kayangan, Moo Young merasa aneh dengan senjata yang digunakan Eun Oh. Yeap. Saat tengah mengalahkan utusan dari Shaman tertinggi, Eun Oh hanya menggunakan sebuah kipas dan dalam sekali tebas, BAMM! para utusan Shaman itu melebur karena musnah.

Ini mustahil sekali, hanya dengan sebuah kipas dapat memusnahkan utusan-utusan roh hitam tersebut, terlebih kipas tersebut digunakan oleh Eun oh yang notabene adalah seorang manusia. Kekuata seperti apa yang dimiliki oleh kipas tersebut, Moo Young berpikir keras.


Officer Choi geram saat mengetahui bahwa persediaan makanannya habis karena dibagikan kepada warga. Apapun dan bagaimanapun caranya, ia harus mendapatkan mayat Eun Oh. Eun Oh harus mati karena semua ulahnya.


Pagi itu, Eun Oh bangun pagi-pagi sekali. Ia engga bisa tertidur semalaman, otak memikirkan sesuatu. Dan hari ini ia telah menyiapkan sesuatu untuk Arang.

Eun Oh bahkan mengabaikan Dol Swi. Lagi-lagi Dol Swi dilupakan oleh Eun oh. Kenapa ia melakukan hal itu pada pelayan setianya, ungkap Dol Swi mengeluh pada dirinya sendiri..

Eun Oh pergi menemui Arang, Arang yang tengah tertidur pulas dibangunkan oleh teriakan Eun Oh. Ia membangungkan Eun Oh dan memanggilnya dengan panggilan 'Amnesia'. Eun oh mengajak Arang untuk pergi ke suatu tempat. Kemana? Entahlah.

Bang Wool mencoba mengingat-ingat suara yang semalam ia dengar, suara Arang. Ia lupa, suara tersebut terdengar sangat familiar, tapi dimana? Bang Wool berpikir keras, sampai akhirnya Dol Swi datang. Pagi itu, Dol Swi membawakan daging dan nasi hangat untuk Bang Wool. Uhuu..

Daging.. Daging jadi santapan termahal bagi Bang Wool. Tapi, Bang Wool engga ingin terlihat sebagai wanita murahan. Ia menjatuhkan daging itu dan mengatakan bahwa ia engga menyukai cara berbicara Dol Swi yang terkesan sangat formal. Kembalilah berbicara seperti biasa.
Di kayangan, Kaisar langit bercengkrama dengan bidadarinya. Mereka tengah membuat sebuah ramuan obat. Kaisar langit selalu gagal untuk merayu bidadarinya yang satu ini. Sama seperti saat ini, rayuannya malah berubah menjadi pertengkaran. LOL. Kaisar langit menyuruh bidadarinya untuk memperbesar api yang digunakan untuk memasak ramuan obat. Tapi bidadari itu engga mematuhi perkataan Kaisar langit.
Raja Neraka datang menghampiri Kaisar langit. Ini masih berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di bumi, terutama pada permasalahan Shaman tertinggi dan Moo Young. Ada kaitan apa antara Moo Young dan Shaman tertinggi? Raja Neraka terus menerus mendesak Kaisar langit untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Mengenai identitas dari Shaman tertinggi bahwa Shaman tertinggi adalah Moo Yeon-adik dari Moo Young. Uwaat?

Kaisar langit engga bisa mengatakan langsung pada Moo Young, ia engga tega melihat Moo Young menderita. Aiih. Lalu apa yang harus mereka lakukan, Raja Neraka dan Kaisar langit mengetahui hal ini tapi mereka engga bisa melakukan apapun. Mengetahui bahwa Shaman tertinggi memperdayakan para roh dan menjadikannya sebagai iblis benar-benar sudah membuat murka Raja Neraka.

Dan lagi, Arang, waktunya sudah hampir habis tapi ia belum juga dapat menemukan apapun mengenai kematiannya. Ia bahkan melakukan hal-hal lain yang engga berguna dan menyia-nyiakan waktunya. Kaisar langit engga sepaham dengan raja neraka, Arang sudah melakukan hal yang terbaik saat ini. Ia melakukan yang ia bisa.

Eun Oh mengambil tindakan, aww! Seseorang bisa menjadi saaaangat manis saat berada di ambang kegalauan. Jealous. Buat seseorang jealous maka orang itu akan memperlakukan yang lain menjadi Princess. Eun Oh yang engga ingin melihat Arang menemui Joo Whal lagi. Ia engga akan membiarkan Arang bersama Joo Whal, dan ia mencoba menghapus semua hal yang berkaitan dengan Joo Whal.



Hal pertama yang dilakukannya adalah dengan membuatkan hanbok baru untuk Arang. Eun oh dan Arang pergi ke tempat penjahit yang sama. Ia meminta membuatkan hanbok special untuk Arang. Semua ukuran tubuh Arang  harus diukur dengan tepat. Hei, hei, ukur dengan benar, perintah Eun oh saat mengetahui bahwa penjahit itu mengukur tubuh Arang dengan ukuran yang salah.

Eun Oh membayar beberapa kali lipat agar hanbok itu dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat. Apapun caranya, hanbok pesanan Eun oh untuk Arang, harus terlebih dulu diselesaikan. Bagaimana bisa ia menyelesaikan hanbok itu dalam waktu singkat, kata penjahit. Lagi-lagi, Eun Oh harus membayar beberapa kali lipat untuk mendapatkan apa yang ia inginkan. Eun oh menarik tangan Arang untuk pergi ke tempat selanjutnya yang sudah ia persiapkan.


Arang heran dengan sikap Eun oh, jadi pagi-pagi sepagi ini, Arang dibangunkan hanya untuk dibuatkan hanbok baru. Bukankah kemarin ia sudah mengatakan bahwa Joo Whal sudah membuatkannya hanbok baru, kenapa Eun oh harus membuatkannya lagi untuk Arang. Jelas sekali, Eun Oh engga ingin Arang menggunakan apapun pemberian yang berasal dari Joo Whal. Apapun itu. Ini hak Arang untuk menentukan apakah ia akan memakai hanbok pesanan Joo Whal atau malah menggunakan hanbok pesanan Eun Oh.

Kesal dengan Arang yang terus menerus mengungkit-ungkit hanbok pesanan Joo Whal, Eun Oh kembali ke penjahit untuk membatalkan pesanan hanbok milik Joo Whal, ia kembali menambahkan uang ekstra untuk sang penjahit. Masalah selesai. Engga ada lagi hanbok pesanan Joo Whal, yang ada, Arang harus menggunakan hanbok pesanan Eun Oh saja.

Arang penasaran dengan berubahnya sikap Eun Oh. Mengapa ia seperti ini, Eun Oh menjawab bahwa ia akan memperlihatkan surga untuk Arang. Jadi jangan pergi ke pria-pria polos lainnya dan jangan lagi menyihir mereka untuk menyukai Arang, ungkap Eun Oh. Arang mengerutkan keningnya, bagaimana bisa seorang mantan hantu yang hanya memiliki waktu hidup selama 2 bulan purnama.
 Arang menatap Eun Oh dan mereka menuju ke satu tempat. Tempat special bagi Eun oh.

Eun Oh membawa Arang ke pegunungan. Arang terus menerus bertanya kemana sebenarnya mereka akan pergi. Ke puncak gunung? Apa Eun Oh akan membuang Arang dari puncak gunung. Tanya Arang dalam perjalanan mereka mendaki beberapa jalan terjal. Ah, walaupun Arang diterjunkan dari puncak gunung bukankah Arang akan kembali menjadi manusia. 

Perjalanannya bersama dengan Eun Oh ini membuatnya teringat saat terakhir kali ia mengadakan perjalanan ke kayangan. Moo Young membawanya menyusuri jalan setapak yang sangat sunyi dan suara alam di hutan membuat hatinya menjadi tenang dan hangat. Tapi ternyata, perasaan itu hanya sesaat. Setelah melewati perbatasan antara kayangan dan dunia manusia, hati Arang diliputi oleh rasa takut terlebih saat bertemu dengan dementor penjaga pintu kayangan. Arang mencurahkan perasaannya, perasaan yang belum pernah ia ceritakan pada siapapun.
Perjalanan menuju kayangan memang seperti itu. Lain kali bila ia akan dibawa ke kayangan, Arang akan meminta Moo Young untuk menunjukkan jalan menuju kayangan yang lainnya. LOL. Eun Oh hanya tersenyum mendengar ucapan Arang.

Mereka sampai di tempat yang Eun Oh tuju. Tempat special yang dipenuhi dengan banyak bunga-bunga cantik bermekaran. Dan Eun Oh menamai bukit bunga itu sebagai "heaven". Ia mengira-ngira bahwa mungkin heaven akan seperti ini, penuh dengan banyak bunga bermekaran. Arang menahan tawanya dan berkata, ini bahkan engga sama sekali terlihat seperti surga. Tapi tempat ini adalah tempat special, di pedalaman hutan di atas bukit yang engga bisa ditemukan oleh siapapun. Dan Eun Oh hanya menunjukkan tempat ini pada Arang. Itulah kenapa Arang menamai tempat itu sebagai heaven. Sweet. 

Dan juga bukankah Arang mengatakan bahwa bila ia harus hidup kembali, ia sangat ingin menjadi bunga atau kupu-kupu. Lain kali bila Arang kembali ke kayangan, katakan saja pada Kaisar langit bahwa kau ingin menjadi salah satu dari mereka, tunjuk Eun Oh pada bunga-bunga yang bermekaran itu. Dengan senyum manisnya, Arang mendekati bunga-bunga itu. Perasaan yang Arang miliki memang benar-benar menjadikan tempat itu sebagai heaven.


Ini jadi scene teromantis. Oh, God. Semoga endingnya engga buat nangis. Arang duduk di rerumputan dan Eun Oh berada di sampingnya. Bunga di telinganya semakin mempercantik Arang, dan Eun Oh kembali membuka diri. Ia menceritakan sesuatu, mengenai Arang.

Eun Oh berkata, bahwa beberapa waktu lalu, ada seorang wanita yang menarik perhatiannya, sama seperti Arang saat ini, gadis itu menjadikan bunga sebagai bagian dari kecantikannya, memasang bunga di telinganya dan gadis itu sangat mirip seperti Arang. Tapi malangnya, setelah sekian lama, Eun Oh engga bisa lagi bertemu dengan gadis itu, sampai akhirnya mereka dapat bertemu kembali saat gadis itu sudah berubah menjadi hantu.
Sejak kapan Eun Oh dapat melihat hantu? tanya Arang. Saat Eun Oh masih kanak-kanak, ia menderita demam yang sangat tinggi, setelah demam itu turun, Eun Oh merasa ada kejanggalan, ia dapat melihat para hantu. Pada awalnya, rasa takut menyelebungi Eun Oh, agar engga lagi diancam oleh para hantu Eun Oh melakukan apapun yang disuruh oleh hantu tersebut.

Sampai pada akhirnya, seluruh penduduk desa mengetahui kemampuan Eun Oh yang dapat melihat hantu tersebut. Orang-orang mengatakan bahwa Eun oh adalah bangsawan pemberontak, karena ia dapat mendengar bisikan-bisikan dari para hantu.

Kekuasaan ayahnya dapat mengendalikan keadaan. Penduduk engga lagi membicarakan mengenai kemampuan Eun oh tersebut. Untuk meningkatkan derajat Eun Oh, ayahnya bahkan memasukkan ke dalam silsilah keluarga Kim. Eun Oh merasa sangat berterimakasih pada ayahnya.
Mendengar semua cerita itu, Arang menjadi semakin terdiam dan Eun Oh menyadari hal itu. Ia bertanya, apakah Arang merasa kasihan padanya. Arang engga perlu merasa seperti itu, karena Eun Oh engga memikirkan semua makian yang diberikan oleh banyak pihak padanya. Arang bertanya, seperti itukah memiliki seorang ayah, melindungi anaknya dari banyak permasalahan, tapi mengapa Ayah Lee Seo Rim engga melakukan hal yang sama. Melindungi Lee Seo Rim dan engga membiarkannya mengalami banyak kepahitan.

Apa yang akan dilakukan Eun Oh saat ia berhasil menemukan ibunya? Tanya Arang. Eun Oh akan menanyakan mengenai dirinya. Kemudian, bila semuanya sudah berjalan sebagaimana adanya, Eun oh akan membawa ibunya pergi jauh dan hidup bersama, untuk dapat membahagikan ibunya dan melindunginya dari cercaan penduduk. "Saat kau sudah dapat bertemu kembali dengan ibumu, maka mungkin di saat itu, aku sudah berada di surga" ungkap Arang. Eun Oh tersenyum, "Kau pasti akan berada di surga."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

annyeoung haseo .
gomawo chingu atas kunjugannya .
jangan jadi silent raeder ya !!!