Rabu, 03 Oktober 2012

sinopsis arang and the magistrate episode.4

 
Eun Oh berlarian ke setiap tempat untuk mencari Arang. Tempat yang memiliki kemungkinan untuk menemukan kembali Arang adalah di rumah Shaman Bang Wool. Tapi saat membuka pintu rumah Bang Wool, Eun Oh engga menemukan apapun, kecuali kesunyian. Eun Oh bergumam khawatir "Dimana kau saat ini, amnesia?"
 Engga lama berselang, Bang Wool berlarian dengan menangis dari arah yang berlawanan. Ia tergesa-gesa untuk mencapai tempat pemujaan dewa yang telah ia persiapkan. Melihat kedatangan Bang Wool, Eun Oh langsung menghampirinya. Bang Wool mengucapkan beberapa mantera dengan bersungguh-sungguh berharap para dewa memaafkannya atas apa yang telah ia perbuat bersama Arang, yaitu mencoba mencelakakan Moo Young-Raja dari pengumpul arwah.

Bang Wool terlalu serius membacakan mantera seraya menangis ketakutan, sampai-sampai ia engga menyadari kedatangan Eun Oh. Eun Oh memanggil Bang Wool, dan panggilan itu benar-benar membuat Bang Wool terkejut setengah mati. 

Engga ada yang bisa dilakukannya selain mengatakan hal yang sebenarnya mengenai Arang, karena Eun Oh memang benar-benar kehilangannya. Bang Wool menceritakan segalanya, mengenai Arang yang mencoba untuk menemui Kaisar Langit dengan mengorbankan dirinya untuk mencelakakan Moo Young. Setelah menceritakan semua yang ia tau, Bang Wool kembali melanjutkan ritualnya, membacakan mantera sederhana berharap maaf dari para dewa. 
Sedangkan di sisi lain, Eun Oh mesti berpikir keras, ada apa dan kenapa Arang melakukan hal seperti itu. Kenapa ia melakukan hal yang dapat membahayakan dirinya sendiri seperti itu? Apa Arang sudah gila?! 
 
Di belahan hutan yang paling dalam, Arang berjalan menyusuri jalan menuju nirwana bersama Moo Young. Arang berjalan tepat di belakang Moo Young, jalan mereka disinari oleh lentera kayangan. Berjalan seperti itu tentu saja mengingatkan Arang saat pertama kali ia menjadi hantu, perbedaannya adalah saat ini Moo Young engga mengikatnya dengan tambang merah dari neraka.
bosan berjalan di belakang Moo Young, Arang mencoba menyamai langkah dengan Moo Young. Ia menanyakan berbagai hal, mengenai bagaimana Moo Young bisa berakhir menjadi raja pengumpul arwah, apakah Moo Young juga mati mengenaskan seperti dirinya? Apakah sebelum menjadi seorang raja pengumpul arwah seperti ini Moo Young memiliki kehidupan masa lalu sebagai manusia? Tanya Arang dan engga mendapat jawaban apapun dari Moo Young. Moo Young hanya terdiam.

Dan setelah menjabat sebagai raja pengumpul arwah seperti ini, apakah Moo Young bisa mati juga, bukankah berarti itu pertanda bahwa ia memang sudah mati? Tentu saja, Moo Young akan mati, karena engga ada yang abadi di dunia ini, jawab Moo Young
Lentera itu membawa Moo Young dan Arang ke tepi sebuah sungai. Sungai itu sama sekali engga beriak dan sangat tenang. Dan ternyata tempat itu merupakan batas penghubung antara dunia manusia dan dunia roh. Lentera yang menyinari mereka melebur dan menyatu dengan tanah, hal itu membuat tempat yang mereka injaki bersinar terang, hijau daun berubah menjadi merah kekuning-kuningan dan pohon besar yang tumbuh di sungai itu berubah menjadi kemerahan.

Seperti musim gugur yang anggun, perbatasan dua dunia itu hanya dapat terlihat oleh roh-roh tingkat tinggi seperti Moo Young.

 sebuah perahu datang menghampiri, perahu tanpa kendali itu berhenti tepat dihadapan Arang dan Moo Young. Moo Young menaiki perahu dan menyuruh Arang untuk segera menaikinya. Dengan ragu, Arang menaiki perahu, ia duduk dan siap untuk dibawa ke tujuan berikutnya. Moo Young bertanya apakah Arang memiliki keterikatan dengan kehidupan dunia,



"Aku belum mengucapkan selamat tinggal." jawab Arang. Yeap, Arang belum mengucapkan selamat tinggal pada Eun Oh. Arang juga memperingatkan Moo Young untuk menepati janjinya,  untuk bertemu dengan Kaisar langit.


Perahu kayangan itu membawa Moo Young dan Arang mengarungi sungai tenang yang berlumut. Jejak lentera menghilang seketika bersamaan dengan perginya perahu yang membawa Arang dan Moo Young. Arang mencoba menengok kembali ke belakang, ia memastikan diri bahwa keputusan yang ia ambil ini adalah benar. Ada harapan dan keputusasaan, harapan bahwa semua akan berjalan dengan baik dan keputusasaan bahwa ia mungkin engga akan kembali ke dunia manusia lagi.

Perahu terus berlayar, sungai itu berujung pada laut yang tanpa ujung. Mereka melewati kabut asap, diterjang ombak dan pada akhirnya mereka menuju ke satu poros
Arang memegang erat-erat pilar perahu dan ia menutup matanya sesegera mungkin setelah melihat bahwa mereka berakhir pada air terjun deras. Itu bukan air terjun biasa tapi sebuah pusat poros yang tekanan airnya tinggi hingga akan menyeret apapun yang ada disekitarnya.

 Perahu itu masuk ke pusat poros, dan Arang tenggelam dilautan buih. ia tak benar-benar tenggelam tapi ia tengah dibersihkan, karena nantinya melalui poros itu juga yang akan membawa Arang masuk ke dimensi lain.


Moo Young melanggar janjinya. Ia bukan membawa Arang untuk menemui Kaisar Langit, tapi membawanya ke dalam gua "Kau berbohong!!" jerit Arang ketika melihat makhluk putih bercadar
Makhluk tanpa wajah dan kaki itu terbang ke arah Arang. Desisannya menggaung ke seluruh ruang di dalam gua, dan hal itu sangat menakutkan. White dementor itu mencium wangi jiwa yang dimiliki Arang dan bersiap jiwa hidup itu akan ia ambil.

Di dunia manusia. Eun Oh masih dalam kecemasannya, pasalnya semua yang diceritakan Bang Wool benar-benar membuatnya bertambah khawatir. Apalagi setelah Bang Wool menceritakan kemungkin-kemungkinan yang akan Arang hadapi nanti di alam baka sana. Setiap manusia selalu memiliki sesuatu yang dapat dimaafkan jadi hukuman mereka dapat sedikit dikurangi.

Tapi entahlah, bagaimana dengan Arang. Arang sudah berani-beraninya menantang malaikat maut. Mungkin ia akan seperti ini. Bang Wool menunjukkan gambar manusia yang tengah terhunus pedang, direbus di dalam air mendidih dan banyak hal creepy lainnya.

Kemungkinan yang disebutkan Bang Wool itu tertera jelas di buku primbon magic miliknya. Jadi engga ada alasan bagi Eun Oh engga mempercayai dirinya, bagaimana bisa buku penuh dengan magic ini berbohong. Lagi pula tanpa kekuatan shaman yang sepenuhnya, seorang shaman tingkat rendah pun akan mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Ia engga segan-segan menunjukkan buku itu pada Eun Oh agar Eun Oh mempercayai semua perkataannya.

Dol Swi melakukan sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Eun Oh, untuk menjaga mayat arang. Di luar ruangan, Dol Swi menjaga mayat itu, dan seringkali ia melongokan diri untuk melihat keadaan mayat Arang. Ia bahkan menceritakan dirinya sendiri kepada mayat Arang.

Berselang waktu, beberapa petugas yang diutus oleh Officer Choi datang. Tujuan mereka tentunya untuk mengambil mayat Arang dan membawanya kekediaman Officer Choi. Melihat kedatangan orang-orang itu, Dol Swi panik ia menyiapkan kuda-kuda untuk berkelahi. Terlebih saat Dol Swi mendengar alasan kedatangan para utusan itu, Dol Swi menolak mentah-mentah untuk menyerahkan mayat Arang begitu saja.


Tugas yang diberikan tuannya adalah untuk menjaga jasad Arang, jadi akan sampai bagaimanapun, para utusan itu harus melangkahi mayatnya terlebih dahulu sebelum mengambil mayat Arang. Alhasil, Dol Swi yang keras kepala harus melindungi dirinya sendiri dari pukulan massa. Dol Swi beberapa kali berhasil menumbangkan dua orang utusan Officer Choi. Namun, jumlah mereka terlalu banyak dan Dol Swi engga bisa menanganinya sendiri.
Sampai pada akhirnya, pertahanan bela diri yang Dol Swi miliki tumbang dan Dol Swi dipukuli oleh para utusan Officer itu. Poor Dol Swi. Dol Swi berusaha melawan hingga ia berhasil berdiri kembali dan meneriakkan bahwa ia engga akan kalah atau mati begitu saja. Para utusan Officer Choi itu menganggap Dol Swi sebagai orang yang kehilangan akal sehat.


Dan cara terakhir untuk mendapatkan mayat Arang adalah dengan membunuh Dol Swi. Salah satu pelayan pribadi Joo Whal yang ikut juga datang ke tempat kediaman hakim, menunjukkan pisau tajamnya. Ia mengisyarakat bahwa kematian Dol Swi ada di tangannya. Utusan itu menghampiri Dol Swi dengan siap menghunuskan pisaunya tepat di bagian jantung Dol Swi. Tapi, untungnya Dol Swi segera menjadikan tumpukan serabut sebagai tamengnya.
Keberuntungan ada dipihak Dol Swi. Untuk kedua kalinya, saat pengawal pribadi Joo Whal mencoba menghunuskan pisau, dari arah belakang, Eun Oh melemparkan sandal miliknya. Dan lemparan Eun Oh itu tepat mengenai sasaran.

Eun Oh berdiri dengan satu kaki, kaki yang lainnya kehilangan arah dan tujuan Eun Oh menyuruh para ahjusshi- ahjusshi untuk mengambilkan kembali sepatunya. Dol Swi yang melihat kedatangan Eun Oh, tersenyum senang. Hidupnya terselamatkan.



Segera setelah melihat utusan dari Officer Choi membawa pisau, Eun Oh menghampirinya. Eun Oh merupakan hakim yang memiliki kedudukan di Miryang. Dan Ayah Eun Oh juga memiliki kendali yang besar dalam perkembangan Miryang, ucap Eun Oh pada utusan Officer Choi tersebut. Mencoba untuk menakuti utusan itu dengan kedudukan dan jabatan ayah Eun Oh yang Eun Oh rekayasa sendiri. Pfft.

Mendengar hal tersebut, para utusan tersebut engga berani berbuat apa-apa, kecuali memundurkan langkah dan memberikan salam penghormatan sebelum mereka pergi. Seseorang yang memiliki jabatan dan berpengaruh memang selalu berhasil membuat mereka tunduk, terlebih kalau yang berkuasa adalah uang. Seperti yang terjadi di Miryang, uang dan kekuasaan menguasai segala hal.

Seperginya para utusan itu, Dol Swi langsung memeluk Eun Oh dengan erat. Haha.. Eun Oh menyambut pelukan itu dan mengatakan kalau Dol Swi sudah melakukan yang terbaik, "Dol Swi-yah, kau melakukan dengan sangat baik. Kau melakukannya dengan sangat baik." puji Eun Oh pada Dol Swi yang masih terus menangis karena kejadian barusan hampir saja menghilangkan nyawanya.


Utusan itu kembali menghadap kepada Officer Choi. Ia engga membawa hasil apapun, misi yang gagal malah membuat pelipisnya berdarah karena Officer Choi marah dan melemparkan tempat tinta ke arahnya. 
Utusan itu keluar dari ruangan Officer Choi dan berpapasan jalan dengan Joo Whal. Melihat kegagalan ayahnya dalam mengambil kembali mayat Arang malah membuat Joo Whal tersenyum sinis.

Eun Oh kehilangan Arang yang membuatnya kehilangan arah dan tujuan, apa yang seharusnya ia lakukan sekarang dengan jasad Arang seperti ini? Haruskah ia mengambil keputusan untuk menguburkannya atau menunggu sampai Arang datang kembali. Akankah Arang datang kembali?

Engga ada yang pasti, dan Eun Oh harus membuat keputusan saat itu juga. Ia akhirnya mengambil keputusan terakhir yaitu menguburkan jasad Arang. Pagi harinya, Eun Oh mengumpulkan trio Ahjusshi dan mengumumkan bahwa jasad Arang akan dikuburkan tanpa terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan terhadap kasusnya. Parah Ahjusshi terkejut dengan keputusan tersebut.

Eun Oh ingin semuanya bersih, tentang reputasi dan diri Arang di mata masyarakat, untuk itu Eun Oh menyuruh trio ahjusshi untuk membuat pengumuman kepada warga Miryang mengenai jasad Arang yang akan segera dikuburkan dan juga agar warga Miryang engga lagi membicarakan permasalahan Arang, terlebih bergosip mengenai hal-hal buruk mengenai Lee Seo Rim.

Pengumuman pun di sebarkan. Beberapa penduduk Miryang masih saja mengatakan hal-hal aneh. Mengenai jasad Lee Seo Rim yang setelah 3 tahun baru diketemukan dengan tubuh yang masih utuh tanpa membusuk. Hal itu benar-benar aneh dan membuat mereka berpikiran hal-hal buruk.

Saat beberapa pria tengah membicarakan Lee Seo Rim seperti itu, Joo Whal tanpa sengaja berdiri tepat dibelakang para penggosip tersebut. Melihat kedatangan Joo Whal semua orang membubarkan diri, takut akan kekuasaan Joo Whal.
Joo Whal sangat pandai menyembunyikan perasaannya, raut wajah lega sedikit tersirat. Mayat Arang yang dikuburkan akan menuntaskan permasalahan. Tentu saja, engga ada lagi hal yang perlu diselidiki, right? Dan keluarga Officer Choi akan hidup dengan tenang tanpa adanya tekanan mengenai perbuatan kotor mereka yang mungkin memiliki kaitan terhadap terbunuhnya Lee Seo Rim.


Salah satu trio Ahjusshi menemui Officer Choi dan mengatakan mengenai rencana Hakim Kim untuk menguburkan jasad Lee Seo Rim tanpa mengadakan penyelidikan lebih lanjut. Meski Officer Choi merasa marah akibat kegagalan dirinya dalam mengambil kembali jasad Lee Seo Rim, tapi keputusan Hakim Kim kali ini benar-benar tepat, Officer Choi ada dipihaknya, membiarkan Lee Seo Rim dikuburkan begitu saja.

Eun Oh duduk di sebuah ruangan yang sudah disiapkan untuk digunakan sebagai ruang upacara pemakaman. Mayat Arang sudah ada di dalam peti, dan Eun Oh bergumam mengenai kepergian Arang yang sudah lebih dari 2 hari, engga ada tanda-tanda ia akan kembali. Ini mungkin menjadi keputusan dan takdir yang terbaik bagi Arang karena ia engga bertemu dengan Joo Whal.


Sikap Joo Whal yang meremehkan kematian Arang, tentu akan menambah luka bagi Arang, beruntung sekali, pertemuan antara Joo Whal dan Arang selalu gagal. Eun Oh masih memikirkan Arang, bagaimana ia di dunia sana.

Pagi harinya, beberapa petugas pemerintahan menyiapkan keranda.. Hari itu juga, mayat Arang dikebumikan. Tapi malangnya, engga ada seorang pun pelayat yang datang, hanya pelayan setia dari Arang yang mengucapkan dan melakukan ritual penghormatan terakhir bagi Arang. 

Dol Swi mengeluh mengenai sedikitnya para warga yang datang untuk melayat. Bukan salah para warga Miryang juga, tetapi memang kasus Arang seperti ini membuat mereka ketakutan. Bagaimana bisa mayat yang sudah berusia lebih dari 3 tahun, engga membusuk dan masih tetap utuh layaknya mayat yang baru saja meninggal satu hari yang lalu.

Setelah mayat Arang dikebumikan, maka Eun Oh membuat keputusan untuk pergi dari Miryang juga. Ia akan menanggalkan posisi hakim palsunya dan kembali mencari keberadaan sang ibu. Untuk itu, Dol Swi mempersiapkan diri, mengepak semau peralatan Eun Oh karena mereka akan bergegas pergi dari Miryang.


Tiba-tiba ,seorang wanita tengah berjalan menuju kediaman hakim. Langkahnya sangat bersemangat dengan hanbok merah mudah dan senyuman manis, wanita itu menghampiri Eun Oh yang baru saja keluar dari ruangan Wanita cantik itu tersenyum tepat dihadapan Eun Oh, menatap Eun Oh dalam-dalam dan hal itu membuat Eun Oh terdiam seribu bahasa. Wanita itu adalah Arang!

Arang tersenyum melihat Eun Oh yang terbelalak mengetahui dirinya tiba-tiba datang seperti itu. Eun Oh bingung harus berkata apa, sudah hampir lebih dari 2 hari ia pergi dan disaat upacara pemakamannya seperti ini ia baru datang?

Keterkejutan Eun Oh bertambah saat, Dol Swi menyapa Arang. Whaat? Arang ternyata hidup kembali. Kembali? Ia hidup kembali. Eun Oh pun memperhatikan Dol Swi, benarkah Dol Swi dapat melihat wujud Arang. Dol Swi bertanya pada Arang, apakah Agashi datang ke tempat upacara pemakaman ini untuk melakukan penghormatan terakhir bagi Lee Seo Rim? Tanya Dol Swi dengan ramah. Dol Swi engga terkejut melihat Arang, karena ia sama sekali engga mengetahui bahwa jasad Lee Seo Rim yang ia jaga adalah jasad Arang, wanita yang ada dihadapannya kali ini. Arang hanya tersenyum.

Eun Oh yang masih dalam keadaan terkejut menyuruh Dol Swi untuk pergi mendahuluinya. Dol Swi bertanya memangnya ada apa? Tapi Eun Oh malah membentaknya dan menyuruhnya segera pergi. Dol Swi pun pergi meninggalkan Arang dan Eun Oh berdua di tempat itu. 

Dol Swi berjalan keluar wilayah pemerintahan dan ia berpikir mengenai sikap Eun Oh. Kenapa Eun Oh menjadi marah seperti itu? Ah, apa wanita yang ada dihadapannya itu adalah kekasih barunya? Apa, bisa-bisanya tuannya itu memiliki wanita yang dicintai tanpa sepengetahuan Dol Swi. Dol Swi kesal.
Rombongan yang akan melakukan upacara kematian dan penguburan jasad Arang sudah siap. Mereka akan segera berangkat dan salah seorang trio Ahjusshi memanggil Dol Swi untuk segera pergi, karena waktu akan semakin siang dan cuaca akan bertambah panas nantinya. Dol Swi mengiyakan.

Eun Oh engga mempercayai bahwa hantu wanita yang ada di hadapannya berubah kembali menjadi seorang manusia. Ia kembali menjadi Manusia, sama seperti dirinya. Eun Oh memastikan dengan memegang pundak, leher dan tangan Arang. Kulit Arang hangat dan engga dingin seperti biasanya. Iya, ia memang benar-benar hidup kembali. 

"Aku kembali menjadi manusia." ucap Arang. Eun Oh yang engga ingin orang lain disekitarnya mengetahui hal ini, langsung saja menarik tangan Arang dan membawanya masuk ke kediaman hakim. Di dalam ruangannya Eun Oh bertanya dengan cemas dan antusias bagaimana bisa Arang yang sudah mati bisa bangkit lagi menjalani kehidupan layaknya seorang manusia.

Arang menahan tawanya, ia benar-benar menikmati ekspresi wajah Eun Oh yang penasaran tingkat tinggi. Arang perlahan menceritakan apa yang membuatnya kembali menjadi manusia.

Flashback :
Arang berada pada ketakutan yang paling dalam. Wajahnya berdekatan dengan wajah dementor itu. Moo Young memerintah dementor itu dengan menggunakan anggukan. Memerintahkan agar gerbang kayangan dibukakan. Dementor itu melaksanakan perintah Moo Young, ia membukakan gerbang kayangan.

cahaya yang berasal dari gerbang itu membawa masuk Moo Young, Arang yang berada tepat dibelakangnya mengikuti. Mereka sampai di langit ke 7, Moo Young membawa Arang menerjang angin dan mereka terbang untuk sampai ke tahta kaisar langit dan raja neraka.
 
Arang dibawa ke sebuah batu yang melayang, itu adalah tempatnya saat akan bertemu dengan kaisar langit dan raja neraka. Sesampainya Arang menginjakkan batu tersebut, Kaisar langit dan Raja neraka menyambut kedatangan Arang. Arang salah sangka mengenai raja langit, ia pikir raja langit adalah raja neraka. Karena Arang biasa menyebut Raja langit sebagai "penguasa tua



Raja Langit menyambut kedatangan Arang, ia tersenyum menyebarkan pesona. Aih. Raja Neraka yang mencium wewangian dari arah raja Langit, Raja Neraka bertanya, wewangian apa yang Raja langit pakai sampai baunya menyengat semerbak seperti ini, "Wewangian surgawi untuk menyambut seorang wanita yang datang ke surga." jawab raja langit dengan muka tanpa berdosanya .LLLLL

Arang langsung ke permaslaahannya kenapa ia kesini , Ia datang menghadap Raja Langit dan Raja Neraka untuk meminta keadilan. mengenai hidupnya, kenapa ia bisa ditemukan mati mengenaskan seperti itu? Apa yang sebenarnya terjadi?

Seolah tidak mengetahui apa yang baru saja terjadi, Raja langit menggelengkan kepala, mengisyaratkan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui mengenai hal itu. Ada banyak sekali manusia di dunia dan Raja Langit harus mengawasi mereka, ia sedikit lupa dengan apa yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi. Lagipula, siapa Arang yang bisa-bisanya meminta perhatian lebih dari Raja Langit.
Raja Neraka memutus pembicaraan Raja Langit, ini bukan saatnya untuk melakukan sandiwara bodoh seperti itu. Raja Neraka menyebut hal-hal yang telah ia dan raja langit putuskan. Mereka telah memutuskan mengenai perkara yang tengah didera oleh Arang.


Keputusan ini merupakan keputusan langka, yang selama berabad-abad tahun lalu mereka menolak dan menghindari keputusan seperti ini. Yang selama berabad-abad tahun lalu, sebelum terbentuknya surga, mereka engga pernah membuat keputusan seperti ini.

Arang dapat kembali hidup untuk menemukan penyebab dan siapa saja mereka yang telah membunuhnya. Arang harus dapat memanfaatkan waktunya selama didunia, karena bila ia sampai gagal memecahkan perkara ini maka konsukuensinya adalah.. Arang akan mati dan dihukum dengan hukuman terberat di dasar neraka yang paling-paling-paling. Woah! Bukan hanya itu, kegagalann Arang dalam memecahkan masalah ini akan membuat Arang menderita di neraka nanti, Arang akan disakiti dengan sakit yang tidak akan sembuh-sembuh selama beriburibu tahun

Maka prosesi pengembalian Arang untuk kembali menjadi manusia pun dilangsungkan. Mereka berada di dataran bening tanpa batas. Raja Langit menggunakan kekuatan langitnya dan Raja neraka memanfaatkan kekuatan Neraka. Dua kekuatan yang bertolak belakang itu menyatu untuk mengembalikan manusia yang mati kembali hidup di dunia.

 Raja Langit membuat buntalan angin dan demi langit dan bumi, sebelum terbentuknya langit dan bumi, maka keseluruhan elemen berpaku pada energi yin dan yang. Energi ini menjadi pusat kekuatan terbesar bagi keseimbangan kehidupan di dunia.Raja Langit mengerahkan kekuatannya dan melemparkan energi yin dan yang nya ke arah Arang. Sama seperti raja langit, Raja Neraka membentuk buntalan angin berwarna hitam yang memanfaatkan energi dari neraka dan mengarahkannya kepada Arang.
Dua kekuatan yang menyatu itu menyelebungi Arang. Arang berputar dan kekuatan besar itu meleburkan roh Arang hingga menjadi bulatan jiwa baru. Raja Langit melemparkan jiwa baru itu ke arah pantulan simbol yinyang raksasa yang terpaku di langit. Raja langit berkata, "Temukan apapun yang seharusnya kau temukan. Temukan rahasia sesuai dengan keinginanmu."

Bulatan roh itu terpantul dan menembus dimensi kehidupan manusia. Untuk meleburkan roh, langit menjatuhkannya tepat ke dalam sungai. Malam itu, jiwa baru terbentuk menjadi bagian dari kehidupan bumi.

Tubuh Arang perlahan-lahan menuju ke dataran, Arang berteriak, ia mengomeli Raja Langit dan Raja Neraka, "Dasar saudara kembar tua yang jorok!! Kalian seharusnya memberikanku baju!" haha.. 


Arang berjalan menyusuri tepi sungai menuju ke gubuk terdekat. Ia mencuri baju wanita, sebuah pakaian dalam, hanbok, pita ungu dan sepatu.


Segera setelah mengenakan perlengkapan itu, Arang tanpa sengaja bertemu dengan hantu penunggu wine. Arang terkejut bukan main. LOL. Hantu penunggu wine itu benar-benar mengagetkan Arang. "Kau ini hantu atau manusia?" tanya hantu tersebut. 

Dengan bangganya, Arang memperlihatkan lehernya. Hilangnya simbol bunga di leher itu memperjelas bahwa saat ini ia adalah manusia.



Arang menuju keramaian. Menjadi seorang manusia benar-benar membuatnya senang bukan kepalang. Ia bahkan menanyakan kepada seorang anak kecil, apakah anak kecil itu melihatnya? Tentu saja anak kecil itu melihat Arang, bukankah Arang sudah berubah menjadi manusia. Apakah Arang cantik? Anak kecil itu mengangguk dan menjawab kalau Arang sangat cantik. Arang tertawa senang.


Di tengah keramaian pasar, Arang melihat pengumuman yang dibuat oleh Eun Oh. Pengumuman mengenai upacara kematian Lee Seo Ri dan peringatan bagi para penduduk Miryang untuk meminta maaf dan segera membersihkan nama baik Lee Seo Ri dari segala gosip yang ada.


Melihat nama Kim Eun Oh yang tertera di pengumuman itu membuat Arang tertawa. Tanpa ia sadari, ia sangat merindukan Eun Oh. Ia lalu mengubah haluannya dan pergi kekediaman hakim Kim Eun Oh.
End Flashback!


Arang tersenyum setelah menceritakan kisah panjangnya itu. Eun Oh masih terpaku dan ternganga. Jadi Kaisar langit memberikan kehidupan kedua bagi Arang, agar Agar memecahkan sendiri perkara pembunuhannya. Lalu kenapa Arang saja yang mendapat special perlakuan seperti ini?

Eun Oh benar-benar penasaran. Ini memang aneh, dari seeeekian banyak manusia, hanya Arang yang dispecialkan oleh Kaisar Langit dan Raja Neraka.

Dol Swi ternyata menunggu tuannya di luar ruangan, ia memanggil-manggil Eun Oh karena ini sudah saatnya melakukan prosesi pemakaman. Kenapa Eun Oh belum juga keluar dari ruangan, haruskah Dol Swi yang masuk ke dalam dan menggeret Eun Oh keluar dari kamar.

Mendengar panggilan Dol Swi, Eun Oh teringat mengenai pemakaman Lee Seo Rim. Eun Oh sesegera mungkin keluar dari ruangan itu, setelah ia memberikan wejangan penting untuk Arang. Ingat, Arang dilarang keluar dari ruangan ini dan berkeliaran tanpa Eun Oh. Karena ketakutan orang-orang akan bertambah jika mereka mengenali Arang dan semuanya akan berjalan bertambah buruk. Arang hanya mengangguk dan membiarkan ucapan Eun Oh itu sebagai angin lalu.

Eun Oh pergi untuk melakukan upacara pemakaman dan meninggalkan Arang sendirian di ruangan yang membosankan itu. Arang mengambil kesempatan, bukankah ruangan ini adalah kamarnya saat ia masih hidup dulu? Arang bergegas masuk ke kamarnya sendiri.


Hal pertama yang ia lakukan adalah bercermin. Pantulan cermin itu membuktikan bahwa Arang bukan lagi seorang hantu. Arang adalah seorang manusia yang memiliki banyak ekspresi. 


Arang teringat kata-kata Raja Langit dan Raja Neraka.
Flashback :

Arang dapat kembali hidup dan menjadi manusia di bumi hanya dalam kurun waktu 3 bulan purnama. Usia kehidupan Arang ditentukan oleh 3 bulan purnama, bila bulan-bulan purnama itu telah Arang lewati maka tanpa ba bi bu, Langit sendiri yang akan mengambil roh dan nyawanya. Dan dalam kurun waktu 3 bulan purnama itu juga, Arang harus dapat menyelesaikan permasalahannya.

Arang harus mampu membentuk kembali puzzle kehidupannya yang terserak, ia harus mampu memecahkan misteri yang rumit ini. Kerumitan perkara Aranglah yang membuat Raja Neraka dan Raja Langit mengambil keputusan untuk mengembalikan kehidupan Arang sebagai manusia. Kematian Arang bukan hanya kematian biasa, ada black magic yang bermain di sana. "Lagi pula kau tidak akan pernah mampu memecahkan permasalahan ini. Dan nantinya aku sendiri yang akan menyiapkan hukuman terberat untukmu." ucap Raja Neraka seraya tertawa.


Arang mencemooh Raja Neraka, "Lalu bagaimana kalau aku berhasil memecahkan masalah ini?!! Bagaimaan?! Apa kau akan memasukkanku ke dalam surga?" Mendengar pertanyaan tak terduga dari itu, membuat Raja langit dan Raja Neraka berpikir. Haruskah mereka melakukan itu? Menghindari pertanyaan Arang, Raja langit berkata bahwa mereka akan memikirkan kembali persoalan tersebut.


Lalu bagaimana bisa, Arang memecahkan masalah ini, bagaimana Arang bisa memutuskan mana yang baik dan mana yang benar. Raja Langit memberikan isyarat, bila Arang telah berhasil menemukan siapa yang membunuhnya maka lonceng surga akan berbunyi untuk memberikan isyarat bahwa semuanya sudah terselesaikan. Lonceng sekecil itu. Wuhu.. Lihat, lonceng itu berdimensi besar dan bergaung super duper keras.


Baiklah, Arang akan melakukan hal ini, ia akan memecahkan perkaranya sendiri dan membuktikan bahwa predikisi Raja Neraka dan Kaisar langit salah. Lihat saja!! Tegas Arang, you twins old man!


Mereka masih saja memainkan permainan yang sama, Kaisar Neraka dan Raja Langit membicarakan tentang Arang selagi memainkan permainan mereka. Kebenaran akan sulit terungkap dan pada akhirnya Arang akan menjadi bagian dari panasnya neraka, bukankah memang begitu seharusnya? Permainan itu masih dipimpin oleh Raja Langit, tapi raja langit seperti memberi celah pada Raja Neraka agar dirinya dapat menang.


Kaisar langit dan Raja Neraka bertaruh. Bila Arang gagal memecahkan permasalahannya maka Arang akan dihukum di dalam Neraka, hal itu berarti Raja Neraka yang memenangkan permainan. Dan sebaliknya, Kaisar langit akan memenangkan pertandingan bila Arang menemukan kebenaran yang tersembunyi. Dua orang ini memperebutkan kemenangan mereka.

Lalu, jika Kaisar Langit yang memenangkan pertandingan apa yang akan Raja Neraka lakukan? "Tubuhmu. Bagaimana kalau kita bertukar tubuh." HAHAHHAAA.. Raja Neraka ingin terlihat tampan seperti Kaisar Langit, bertukar tubuh bisa jadi cara terbaik. Lagi pula seseorang yang tampan memang memiliki banyak keuntungan. Bukan hanya dipuja dan disanjung tapi juga ditaati dan dihormati. LOL..


Mendengar permintaan Raja Neraka itu, Kaisar Langit kaget. Tubuh dan wajahnya yang berharga ini? Harus ditukar dengan wajah tua milik Raja Neraka. Andwee.. Haha.. Kaisar Langit memainkan serdadunya, lalu menjawab, "Bagaimana jika kebalikannya yang terjadi. Bagaimana bila aku menang? Apa yang akan kau lakukan?" tanya Kaisar langit. Raja Neraka belum berpikir ke arah itu. Banyak hal yang belum terpikirkan oleh dua idiot bersaudara ini :D

Tapi bagaimanapun juga Kaisar Langit harus menepati janjinya, ia harus mengalah pada Raja Neraka dalam permainan mahyong mereka. Dengan memberi celah kemenangan bagi Raja Neraka, Kaisar Langit mengalah dalam permainan tersebut. Ia sengaja meletakkan serdadu di tempat yang salah.


Kemenangan ada di tangan Raja Neraka! Raja Neraka bergembira dan tawanya menggaung ke seluruh penjuru langit dan surga. Bukankah ini pertanda bahwa Raja Neraka memang akan memenangkan Arang, Raja Neraka akan membawa Arang ke Neraka pada akhirnya, ucap Raja Neraka. Kalau begitu, bila Raja Neraka yang memenangkan permainan bukankah akan ada banyak jiwa yang mati dan terbunuh. Apa untungnya memperbanyak kematian? Tanya Kaisar Langit.

Pada dasarnya semua orang akan mati dan kembali ke tempat asal mereka, bukankah hal tersebut akan membawa keberkahan bagi mereka yang nantinya akan terlahirkan. Dengan banyaknya kematian, maka akan adanya kehidupan-kehidupan baru. Bumi membutuhkan bayi-bayi baru yang suci, yang dapat membawa bumi ke tempat yang benar. Kaisar Langit hanya tersenyum mendengar ucapan raja neraka tersebut.


Eun Oh tengah mengikuti iring-iringan kematian Lee Seo Rim. Mereka tengah menuju ke tempat pemakaman. Pkikran Eun Oh masih bersama Arang, ia terus saja memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi nantinya.


Di tempat lain, di sebuah pelataran, jauh dari penduduk. Joo Whal terlihat gelisah, seperti kematian tengah menghantuinya. Ia melihat ke arah sebuah bangunan kecil yang jaraknya engga jauh dari tempat Joo Whal berdiri.

Di ruangan kecil itu, seorang wanita berpakaian merah tengah bertapa dalam kesunyian, dalam gelap yang diselubungi oleh kelambu. Wanita itu.. Guess who?? 

Ibu Eun Oh. Siapa sangka kalau Ibu Eun Oh memiliki kaitan dengan keluarga Officer Choi. Intersting. Ia bukan lagi seorang budak, seperti beberapa tahun yang lalu. Ia berubah menjadi wanita bangsawan.

Joo Whal hendak membuka ruangan dimana Ibu Eun Oh berada, tapi ia mengurungkan niatnya. Ia bergegas kembali ke kediaman.

Officer Choi membagikan gandum-gandum dan jagung-jagung busuk ke pada penduduk yang kelaparan. Gandum dan jagung itu membusuk karena lama dipendam di gudang, tanpa didistribusikan kemanapun. Oh, my betapa serakahnya officer choi.


Melihat kedatangan Joo Whal, Officer Choi menyinggung perihal bulan purnama yang akan terjadi besok. Besok bulan purnama akan terbit dan apa yang akan terjadi pada Joo Whal? Sepertinya Joo Whal sangat menakuti bulan purnama? 


"Apa yang akan lakukan besok, bila kau tidak menemukan gadis itu besok? Apa yang akan dilakukan wanita itu bila ia mengetahui bahwa kau belum juga menemukan gadis itu? Tenang saja, ia tidak akan membuangmu lantaran satu kesalahan."

Arang yang bosan berada diruangannya, ia menyusuri kantor pemerintahan dan menemukan ruang petugas keamanan. Idenya mencuat, mengubah diri menjadi bagian dari petugas keamanan mungkin akan mengalihkan perhatian orang-orang dari dirinya.


Dan bagaimanapun juga ia harus pergi ke pemakamannya sendiri. Bukankah ia harus mencari tahu siapa yang sudah membunuhnya? Arang bergegas menuju pemakaman dengan bersemangat.


Di pertengahan jalan, Arang bertabrakan dengan Joo Whal. Joo Whal menahan tangan Arang agar ia engga terjatuh dan terluka. Namun, tiba-tiba cincin hitamnya bercahaya, cahaya merah itu membuat Joo Whal terkejut. Ini sebuah pertanda. Joo Whal melepaskan tangan Arang dan membiarkan Arang pergi setelah Arang bertanya dimana letak pemakaman terdekat di Miryang. Arang sama sekali lupa bahwa Joo Whal adalah mantan tunangannya. Ah~~ I get it. Raja Neraka dan Kaisar Langit menghilangkan sebagian ingatan Arang yang berkaitan dengan pembunuhannya di masa lalu.

Cincin yang bercahaya merah menjadi sebuah isyarat, Joo Whal yang engga ingin kehilangan isyarat itu langsung mengejar dan membuntuti Arang..


Arang sampai di tempat pemakaman, malangnya trio ahjusshi malah menuduh Arang sebagai penyelundup karena ia sama sekali engga bekerja sebagai pengeruk tanah. Belum lagi, wajah Arang terlihat seperti petugas baru, dari mana Miryang memiliki petugas baru bukankah pemerintahan sudah memecat banyak petugas karena mereka kehabisan budget.


Mengetahui hal itu, Arang gugup dan ia mencoba melarikan diri, berharap agar jati dirinya engga diketahui oleh siapapun. Para petugas keamanan dan trio Ahjusshi mengejar-ngejar Arang.


Semua orang mengejarnya, termasuk Eun Oh dan Joo Whal.

Sampai akhirnya Arang berada di jalan buntu, well, thanks to Joo Whal. Ia orang pertama yang menemukan keberadaan Arang. Arang yang sama sekali engga mengingat siapa Joo Whal sebenarnya, meminta Joo Whal untuk membantunya agar dirinya bisa memanjat tembok ini dan sehingga lolos dari kejaran masa.





Joo Whal bingung harus berbuat apa, ia sudah memastikan dengan betul bahwa orang yang ada dihadapannya ini adalah Lee Seo Rim. Dan pada akhirnya, Joo Whal membantu Arang meloloskan diri. Arang memberikan tawa manisnya sebagai ucapan terimakasih.


Joo Whal bertanya apakah Arang benar-benar seorang petugas keamanan Miryang. Arang menjawab dengan pasti, tentu saja ia adalah petugas keamanan Miryang, lihat saja pakaiannya.

Eun Oh berhasil menemukan Arang yang sudah terlanjur menaiki tembok dan ia siap untuk kabur dari kejaran Eun Oh.


Bukannya menghadang kepergian Arang, Eun Oh malah bertemu dengan Joo Whal. Keduanya saling menatap dengan tajam, masing-masing dari mereka memiliki rahasia besar yang ditutup dengan rapat. 










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

annyeoung haseo .
gomawo chingu atas kunjugannya .
jangan jadi silent raeder ya !!!