Rabu, 03 Oktober 2012

sinopsis roftop prince episode 3


Lee Gak turun bersama nenek yang memberitahu Tae Mu kalau Tae Young sudah kembali. Lee Gak menatap Tae Mu dan Tae Mu teringat ketika ia memukul Tae Young dan Tae Young terjatuh ke laut. Nenek bertanya Tae Young kemana saja sampai menghilang selama itu. Lee Gak melepaskan tangannya dan berkata kalau nenek salah orang. Nenek tidak mengerti maksudnya dan menyuruhnya untuk menatapnya, ia adalah neneknya.

Ia mendorong tangan nenek dan bertanya kenapa nenek seperti ini. Ini pertama kalinya ia melihatnya, bagaimana bisa ia adalah neneknya. Nenek berkeras dan menyuruhnya untuk sadar. Nenek memukulnya dan berusaha memeluknya tapi Lee Gak mendorongnya hingga terjatuh. Tae Mu kemudian mendorongnya dan bertanya, “Siapa kau!”

Park Ha memberitahu Sena kalau ia datang untuk membantunya memindahkan barang. Ia juga memberitahunya kalau ibunya yang menyuruhnya datang. Sena memberitahunya kalau ibu membuat kesalahan dan menyuruh Park Ha pergi. Park Ha heran kenapa Sena begitu kasar, menyuruhnya pergi ketika ia baru datang. Tiba-tiba mereka mendengar Lee Gak berteriak dan Young Sul langsung berlari masuk kedalam rumah dan yang lain mengikutinya.

Yong Sul menyuruh Tae Mu berhenti karena ia melihat Tae Mu mendorong Lee Gak ke dinding. Yong Sul langsung menarik Tae Mu dan mendorongnya sehingga menabrak lemari kaca. Nenek pun pingsan. Chi San dan Man Bo kemudian membawa Lee Gak keluar. Park Ha kaget ketika melihat kejadian itu tapi Tae Mu memberi isyarat menyuruhnya pergi.

Didalam truk Park Ha memarahi Lee Gak kenapa ia malah bertengkar padahal tadi ia menyuruhnya untuk diam. Karena Lee Gak selalu merendahkan orang lain, maka ia selalu terlibat pertengkaran. Lee Gak menyuruhnya diam, jika tidak ia akan merobek mulutnya. Park Ha langsung menghentikan truknya dan menyuruhnya untuk merobek mulutnya. Lee Gak kaget. Ia juga mengkritik cara berbicara Lee Gak yang selalu mempergunakan bahasa informal pada orang lain. Jika ia mengatakannya pada orang yang lebih tua, maka ia terlihat kasar. Ia memperingatkan Lee Gak, jika ia terus melakukannya, maka ia tidak akan tinggal diam. Lee Gak sedikit ketakutan dan berusaha mengalihkan perhatian dengan berkata kalau lampu sudah hijau dan menyuruh Park Ha untuk menjalankan truknya.

Dibelakang, ketiga pria yang lain sedih melihat Putra Mahkota dimarahi oleh seorang wanita.

Nenek bertanya kenapa Tae Mu berkelahi dengan Tae Young. Tae Mu berusaha menjelaskan pada nenek kalau orang itu bukan Tae Young. Nenek masih berkeras mengira Lee Gak adalah Tae Yong, mungkin sesuatu terjadi padanya sehingga ingatannya hilang. Mungkin jika mereka berbicara lebih lembut, ia bisa mengingatnya, kenapa Tae Mu malah mengusirnya. Tae Mu berusaha meyakinkan neneknya kalau ia bukan Tae Yong. Nenek malah menyuruhnya untuk menemukan Tae Yong, tapi ia kemudian berubah pikiran dan menyuruh Sena untuk datang.
Nenek menyuruh Sena untuk mencari Lee Gak. Sena masih belum mengerti dan nenek bertanya apakah ia yang menelpon petugas pemindahan barang itu, Sena membenarkan. Nenek menyuruhnya untuk mencari pria yang datang membantunya memindahkan barang.

Park Ha sedang mencarikan baju ganti untuk Lee Gak, Yong Sul, Man Bo dan Chi San di tempat pengumpulan pakaian bekas. Ia mendapatkan pakaian yang cocok untuk Yong Sul, kemudian memanggil Man Bo dan bertanya apakah ia menyukai baju itu. Man Bo berkata kalau ia lebih  menyukai baju olahraganya. Park Ha memberitahunya, karena mereka berempat memakai baju yang sama, orang-orang akan melihatnya dengan aneh. Ia kemudian merayunya kalau baju ini sangat cocok untuknya. Akhirnya Man Bo setuju.

Chi San memilih baju berwarna kuning dan berkelip-kelip. Park Ha bertanya apa ia menyukainya. Chi San ingin langsung mengganti bajunya disana, tapi Park Ha menahannya dan menyuruh mereka mengganti baju di tempat lain.

Park Ha menyuruh Lee Gak untuk mencari baju yang cocok untuknya. Lee Gak akan memilih baju tapi Park Ha menghentikannya dan berkata kalau tidak masalah jika satu orang memakai baju olahraga. Lee Gak terlihat sangat kesal.

Ia kemudian mengajak yang lain pindah untuk mencari celana dan sepatu. Yong Sul berpikir kalau jaman sekarang, mereka bisa mendapatkan baju secara gratis. (bengawanseoul.com)Man Bo bertanya pada Chi San apakah bajunya tidak terlihat terlalu gemerlap. Chi San, “Memang salah kalau gemerlap? Kupikir lebih baik hidup disini dari pada di Joseon.

Park Ha menemukan sepatu yang cocok untuk mereka. Chi San berlari ke arah mereka dengan memakai jaket  yang isinya berhamburan dan membawa sepasang sepatu. Chi San, “Aku menemukan sepatu untuk Raja.” Yang lain bertepuk tangan dan Lee Gak merasa puas.

Tae Mu ingat dimana ia melihat Park Ha. Ia menelpon seorang pria dan menyuruhnya  untuk mencari seorang gadis yang suka mengantarkan barang di pasar. Ia juga meminta pria itu untuk merahasiakannya.

Park Ha membawa mereka ke sebuah gedung dan menyuruhnya mereka berganti pakaian di kamar mandi. Akhirnya mereka masuk kedalam gedung dan tersesat. Lee Gak bergumam kenapa Park Ha menyuruh mereka ganti baju ke kamar mandi dan bertanya pada yang lain dimana tempatnya.

Tiba-tiba pintu lift terbuka, Yong Sul kaget dan memeriksanya. Dengan santai Man Bo berkata kalau pintu itu terbuka secara otomatis dan mengingatkan kalau mereka mempelajarinya kemarin. Chi San berpikir kalau mereka bisa berganti pakaian di tempat ini. Lee Gak setuju. Yong Sul mengusulkan agar mereka berganti pakaian membelakangi Lee Gak sehingga Lee Gak bisa merasa lebih nyaman. Merekapun mulai berganti pakaian.

Lift berhenti di lantai dimana para wanita sedang melakukan senam aerobik. Ketika pintu terbuka, mereka berempat berteriak karena mereka setengah telanjang. Lee Gak bertanya apa yang sedang dilakukan wanita-wanita itu. Chi San berkata kalau mereka harus cepat ganti baju sebelum pintu terbuka lagi.

Mereka pun bergegas mengenakan baju mereka. Pintu lift terbuka dan didepan mereka banyak pelajar. Mereka mengambil gambar keempatnya dengan ponsel. Ada yang berteriak daebak, ada yang menyebut mereka orang cabul kemudian melempari mereka dengan makanan.
Park Ha heran kenapa mereka tidak muncul-muncul dan bertanya kebagian resepsionis apakah mereka melihat 4 orang yang aneh. Pria itu menunjuk ke monitor dan Park Ha melihat mereka sedang ganti pakaian di lift.

Ketika Park Ha menemui mereka, Lee Gak berteriak kenapa Park Ha baru muncul. Mereka terlihat marah.
Di mobil, Lee Gak berteriak pada Park Ha untuk berhenti ketika mereka melewati istana. Park Ha berkata kalau ia sedang sibuk. Lee Gak berusaha mengubah intonasinya dan berkata dengan lembut, “Kau benar-benar tidak bisa?” Park Ha, “Jawabanku adalah…..”

Park Ha membawa mereka kesebuah tempat yang akan menjadi tokonya yang baru. Ketiga pria itu membantunya membersihkan toko, sedangkan Lee Gak hanya diam saja. (bengawanseoul.com)Park Ha menyuruh Lee Gak membersihkan kaca, tetapi Lee Gak mengabaikannya. Park Ha berjanji akan mengajaknya ke istana jika ia mau bekerja. Lee Gak merasa senang dan bertanya apa ia serius. Park Ha berjanji asalkan Lee Gak mau bekerja keras.

Lee Gak masuk ke dalam toko dan bekerja, tapi yang lain melarangnya. Mereka berjanji akan bekerja lebih keras untuk menggantikannya. Tapi Lee Gak menolak dan ia akan bekerja keras.
Ibu marah pada Sena. Sena kemudian bertanya dimana ia bisa bertemu dengan Park Ha. Ibu kaget, apa Park Ha membuat kesalahan dalam memindahkan barang. Sena tidak menjawab. Ia sudah menelpon Park Ha tapi ia tidak mengangkatnya, oleh karena itu ia bertanya pada ibu.

Tae Mu melihat dari seberang jalan ketika Park Ha dan keempat pria itu membersihkan toko. Tak sengaja Lee Gak melukai jarinya dan Man Bo menyuruhnya untuk mengangkat tangannya diatas kepala untuk menghentikan pendarahan. Lee Gak berusaha mengangkat jarinya tinggi-tinggi. Park Ha tertawa melihatnya dan pergi ke apotek untuk membeli plester luka.
Ia memberitahu apoteker kalau ia akan membuka toko buah diseberang jalan. Ketika Park Ha keluar, ia melihat Tae Mu. Tae Mu bertanya apa yang dilakukan Park Ha disini. Park Ha menjawab kalau ia bekerja disini dan minta maaf atas kejadian tadi.


Sena datang mencari Park Ha. Ia melewati Lee Gak yang sedang berdiri diluar dengan jari diatas kepala dan menunggu kedatangan Park Ha. Sena tidak mengenali Lee Gak karena saat itu ia tidak memakai baju olahraga merah lagi.

Park Ha bertemu dengan Tae Mu. Ia bertanya berapa banyak ia harus mengganti kerusakan yang disebabkan Lee Gak. Tae Mu berkata kalau ia menemuinya bukan karena itu. Ia bertanya tentang pria yang memakai pakaian olahraga berwarna merah. Park Ha menjelaskan kalau orang itu bekerja untuknya. Tae Mu bertanya apakah Lee Gak tahu rumah itu. Park Ha menjawab kalau Lee Gak tidak tahu apa itu Hanyang atau Seoul, ia tiba-tiba tersadar dan mengganti jawabnnya kalau itu pertama kalinya Lee Gak masuk ke rumah itu.
Tae Mu memberitahunya kalau mungkin pemilik rumah akan menyuruhnya mengganti kerusakan yang diperbuat Lee Gak, jadi ia menyuruhnya tidak mengatakan apapun tentang Lee Gak jika ada orang yang bertanya. Ia kemudian memberinya kupon hadiah VIP untuk pembukaan departemen store yang baru. (Tae Mu sengaja menakut-nakuti Park Ha, agar ia tidak memberitahukan apapun tentang Lee Gak pada Sena).

Sena menemui Park Ha dan bertanya tentang pria berbaju olahraga merah. Park Ha berbohong kalau ia tidak mengenalnya karena ia hanya mempekerjakannya hari itu. Ia kemudian membicarakan tentang hari ulangtahun ibu Sena, kemudian pergi.

Park Ha menempelkan plester itu ke luka Lee Gak dan berkata kalau lukanya tidak akan terasa sakit lagi. Lee Gak menggoyang-goyangkan jarinya dan Park Ha bertanya, “Sudah tidak sakit kan?” Lee Gak merajuk seperti anak kecil dan berkata kalau jarinya sakit.

Sena bertanya pada Tae Mu apa pria itu mirip dengan sepupunya. Tae Mu memberitahunya kalau neneknya salah orang, sama seperti ketika ia melihat Tae Yong di rumah sakit. (bengawanseoul.com)Tae Mu kemudian mengusulkan kalau musim panas ini mereka berlibur ke London untuk bertemu dengan ibu Sena. ( Sena berbohong tentang latar belakangnya dan berkata kalau ibunya tinggal di London). Sena berkata kalau sebaiknya ia bertemu dengan ibunya ketika ia datang ke Korea. Tapi Tae Mu berpikir kalau sebaiknya ia menemuinya dahulu.

Park Ha mengajari para pria itu membaca. Ia kemudian memukul Yong Sul dan melarangnya tidur.
Park Ha membawa Lee Gak ke istana seperti yang dijanjikannya, tapi karena mereka meninggalkan ketiga pelayannya di rumah, sebaiknya ia melihat-lihat dengan cepat.

Lee Gak melihat ke sekeliling rumah lamanya. Ia kemudian berjalan menuju kolam dan teringat kalau ia sering berjalan-jalan kesana bersama istrinya. Ia juga teringat tubuh Putri Mahkota yang mengambang disana.  (bengawanseoul.com)Air matanya pun menetes.
Park Ha datang sambil membawa kopi. Ia berhenti sejenak ketika melihat Lee Gak menangis. Ia kemudian memberinya kopi itu dan menyuruhnya mencoba. Lee Gak meminumnya dan terlihat tidak suka. Ia bertanya minuman apa ini. Park Ha menjawab kalau itu kopi. Ia berkata kalau kopi itu pahit dan menyuruh Park Ha mengembalikannya karena membuat matanya berair. Park Ha mendapat telpon dari seseorang.
Mereka akan naik kereta. Tapi Lee Gak berjalan begitu lambat, Park Ha langsung meneriakinya untuk bergegas, karena mereka sudah terlambat.  Lee Gak heran karena belum pernah melihat kereta api.

Didalam kereta, Park Ha mengajari Lee Gak cara bicara yang sopan. Lee Gak menolaknya. Park Ha kemudian bertanya kenapa ia menangis. Lee Gak kaget dan bertanya apa Park Ha melihatnya. Park Ha memberitahunya kalau ia melihat air mata mengalir di pipinya. Lee Gak berbohong kalau kopi yang membuatnya menangis, tapi Park Ha membalas kalau ia melihatnya sebelum ia minum kopi.
Lee Gak langsung memohon pada Park Ha supaya tidak memberutahu yang lain. Park Ha mengajarinya berbahasa sopan lagi dan membeli telur dari gadis yang menghampiri mereka. Lee Gak langsung menolak. Park Ha mengancamnya, “Apa aku perlu memberitahu mereka kalau kau menangis?” Lee Gak langsung mengulangi kata-kata Park Ha dengan suara seorang gadis juga.

Setelah turun dari kereta, Park Ha menelpon untuk bertanya ke arah mana mereka harus pergi. Ia menyuruh Lee Gak untuk berhenti cemberut. Lee Gak bertanya kemana ia akan menyeretnya begitu jauh. Park Ha menggerutu, siapa yang menyeretnya, ia yang menempel padanya. (bengawanseoul.com)Ia menyuruh Lee Gak pulang ke Seoul dan tersadar kalau Lee Gak tidak tahu jalan. Lee Gak berjanji suatu hari ia akan menutup mulut Park Ha.
Park Ha berbicara dengan pekerja kebun strawberry. Pekerja itu memberitahunya kalau mereka akan memberinya setengah harga, tapi mereka harus memetiknya sendiri.

Lee Gak dan Park Ha memandang kebun strawberry yang harus mereka petik. Lee Gak menolak untuk memetik strawberry itu, tapi  Park Ha mengancamnya, jika ia tidak mau membantunya, ia akan mengusirnya dari rumahnya. Mereka pun saling melotot.

Park Ha akhirnya memetik strawberry itu sendirian. Ia berdiri kemudian mengeluh kalau punggungnya sakit. Ia menyuruh Lee Gak membantunya, tapi ia hanya memetik sepuluh buah kemudian berhenti. Park Ha bergumam, apapun yang terjadi ia akan mengusir Lee Gak ketika mereka kembali ke Seoul.

Lee Gak berjalan-jalan. Ia berusaha memegang sebuah tanda yang bertuliskan huruf hanja, tapi tanda itu patah. Orang-orang keluar dan Lee Gak langsung berkata kalau ia tidak melakukannya dalam bahasa informal. Ia kemudian tersadar dan  mengatakannya dalam bahasa formal, tapi orang-orang itu kelihatan tidak percaya.
Park Ha marah karena Lee Gak tidak mau membantunya, ia berdiri dan ingin memaksanya, tapi mengurungkan niatnya karena ia akan mengusirnya. Park Ha kembali memetik strawberry.

Disaat yang sama, Lee Gak dikelilingi oleh banyak orang. Ia sedang menulis dengan menggunakan kuas dan tinta. Mereka kagum karena Lee Gak bisa menulis sebagus itu. Flashback, para sarjana memuji tentang keahlian kaligrafi Lee Gak. Para orang tua itu memuji tulisan Lee Gak. Ternyata Lee Gak menulis ulang tanda dalam huruf hanja yang dirusaknya.

Park Ha meletakkan strawberry yang dipetiknya ke dalam kotak. Lee Gak datang sambil makan es loli. Ia memberi Park Ha satu, tapi Park Ha memukulnya hingga jatuh ke tanah. Ia memarahi Lee Gak karena tidak mau membantunya dan menyuruhnya pindah dari rumahnya ketika mereka kembali ke Seoul. Tiba-tiba orang-orang datang. Karena tulisan Lee Gak bagus, mereka akan membantu Park Ha memetik strawberry. Lee Gak menghabiskan es lolinya, kemudian mengambil es loli yang terjatuh di tanah dan memakannya.

Park Ha dan Lee Gak pergi ke taman bermain karena mereka masih punya waktu luang. Park Ha membelikan Lee Gak permen kapas. Ia sangat menyukainya karena permen itu manis, lembut dan enak.

Park Ha berjalan ke mesin boneka. Ia berusaha mengambil boneka satu, tapi gagal. Lee Gak ingin mencobanya. Park Ha menyuruhnya meminta dengan kata-kata yang sopan dan Lee Gak menurut. Lee Gak pun mencobanya dan gagal. Park Ha memberinya sebuah koin dan memberitahunya bagaimana  caranya. Mereka berhasil. Keduanya sangat senang.

Lee Gak menyombongkan diri, karena dirinyalah mereka bisa bersenang-senang, jika tidak, mungkin saat ini ia masih memetik strawberry. Park Ha merasa kesal dan ingin memberinya pelajaran. 
Ia bertanya apa Lee Gak mau makan sesuatu yang manis? Ia kemudian memberinya balon dan menyuruhnya untuk tidak memakan bagian luarnya, tapi menyedot bagian dalamnya karena bagian dalamnya terasa manis. Lee Gak menghirup helium itu dan berbicara dengan suara chipmunk, “Ini tidak terasa manis! Apa yang terjadi dengan suaraku?” Park Ha hanya tertawa.

Becky dan Lady Mimi sedang bersama Yong Sul, Man Bo dan Chi San. Park Ha minta tolong pada mereka untuk memberi makan ketiganya. Mimi bertanya kapan mereka datang ke Korea. Yong Sul menjawab kalau mereka belum lama datang. Becky bertanya dari negara mana mereka datang. Chi San bertanya apakah mereka akan percaya kalau ia berasal dari Joseon? Man Bo segera menutupinya dan berkata kalau mereka tidak akan tahu tempatnya walaupun mereka memberitahunya.

Mimi mendapat telpon dari Park Ha. Ia mengubahnya menjadi video call dan memberitahunya kalau mereka sedang makan. Ia kemudian menunjukkan pada mereka bertiga. Mereka melihat Lee Gak yang memandang dengan penasaran. Mereka langsung berlutut dan bertanya, “Yang Mulia, kenapa kau ada didalam situ?”

Dalam perjalanan pulang, Park Ha mengantuk dan kepalanya jatuh ke bahu Lee Gak. Lee Gak langsung mendorongnya dengan jarinya. Orang-orang memandangnya dengan pandangan tidak setuju. Ketika kepala Park Ha terjatuh lagi, akhirnya ia membiarkannya saja.

Park Ha dan ibu Sena sedang ada di department store. Ia menyuruh ibu untuk memilih kosmetik yang disukainya, karena ini hari ulangtahun ibu. Mereka ternganga ketika melihat harganya yang mahal. Tapi Park Ha menunjukkan kupon hadiah VIP yang dimilikinya dan berkata kalau semuanya gratis dan menyuruh ibu untuk mengambil apapun yang disukainya. Ibu sangat gembira dan heran kapan Park Ha menyiapkannya.

Sena juga ada di sana karena harus melaporkan sesuatu. Ia mengobrol dengan Tae Mu. Tae Mu melihat Park Ha dan bertanya pada Sena, bukankah itu adik yang dikenalnya, ketika ia berbalik, Sena sudah menghilang.

Tae Mu mendekatinya dan berkata kalau mereka bertemu lagi. Park Ha menjelaskan kalau ia datang untuk menggunakan kupon hadiah yang diberikannya. Tae Mu bertanya apa ia datang sendirian. Park Ha menjawab kalau ia datang bersama ibunya, ketika ia menengok, ibu sudah menghilang. Tae Mu dipanggil dan ia kemudian mengucapkan selamat tinggal dan menyuruh Park Ha memilih barang yang bagus. Park Ha berterimakasih, kemudian bertanya-tanya kemana ibu pergi.
Sena menyeret ibu keluar. Ibu heran kenapa Sena menyeretnya. Sena menyuruhnya diam dan bergegas. Mereka pergi ke restoran untuk merayakan ulangtahun ibu.
Didalam mobil Sena bertanya kenapa Park Ha terus muncul dihadapannya. Bukankah ia akan kembali ke Amerika? Jika ia sudah diadopsi, sebaiknya ia tinggal disana. Ibu menjawab, Park Ha sudah punya toko disini, kenapa ia harus kembali ke Amerika? Sena memohon padanya, supaya ia kembali ke Amerika demi dirinya.

Park Ha memberi ibu hadiah dan mengucapkan selamat ulangtahun. Ibu bertanya apa ia sudah memasukkan barang-barang yang dipilihnya. Ia menjawab kalau ia menambahkan beberapa barang kecil. Ibu menyuruhnya tidak membuang-buang uang, karena ia akan membuka toko.
Ibu bertanya darimana ia mendapatkan uang 65.000 dollar untuk uang muka. Park Ha menjawab kalau ia berhasil mendapatkan pinjaman dari beberapa orang dan ia akan memberikan uang muka itu hari ini. Sena berkata kalau ia ingin ke kamar mandi. Ibu juga ingin pergi kesana dan menyuruh Park Ha membantunya karena kakinya masih sakit. Tak sengaja, ia menabrak tasnya sehingga sebagian amplop terbuka. Sena melihat cek sebesar 40.000 dollar dan mencurinya.
Ketika mereka sendirian, ibu bertanya apa Park Ha tahu tentang pria yang mengenakan baju olahraga merah. Park Ha membenarkan. Ia memberitahu Park Ha kalau atasan Sena menyuruhnya untuk mencari pria itu. Mereka tidak menyuruhnya membayar ganti rugi. Ibu memohon agar Park Ha memberitahukan dimana pria itu pada Sena. 

Setelah mencuri uang Park Ha, ia Sena bergegas pergi. Ibu melihatnya dan bertanya kemana ia kan pergi? Sena beralasan kalau ia punya urusan mendadak dikantor.
Sena menelpon nenek kalau ia sudah menemukan pria itu. Nenek merasa senang. 

Tae Mu mendengarnya dan bertanya pada ayahnya apa nenek akan datang ke kantor. Ayahnya membenarkan, mereka sudah menemukan pria yang mirip dengan Tae Yong dan orang itu akan datng karena Sena membawanya. Tae Mu segera berlari mencari Sena.
Tae Mu bertemu dengan Sena dan bertanya apa orang itu datang. Sena menjawab kalau ia akan menemuinya. Tae Mu menawarkan diri untuk mengantarkan pria itu dan menyuruhnya untuk mengecek persiapan fashion show.

Park Ha muncul bersama Lee Gak. Park Ha memberitahu, jika ia masuk kedalam, maka ada seorang wanita yang menunggunya. Ia menyuruh Lee Gak mengikuti wanita itu. Lee Gak setuju, asalkan Park Ha menepati janjinya.
Lee Gak masuk ke dalam dan bertemu dengan Tae Mu. Tae Mu menyuruhnya pergi. Lee Gak menolak karena ia mendengar nenek menunggunya. Bibi datang melihat mereka dan berkata kalau ia sangat mirip denga Tae Yong. Ia kemudian membawa Lee Gak naik ke atas.

Nenek menyambut Lee Gak dan menyuruhnya duduk. Ayah Tae Mu berkata kalau ia sangat mirip dengan Tae Yong. Ketika seseorang bertanya apa yang ingin diminumnya, Lee Gak memberitahunya kalau ia tidak minum kopi dan menyuruhnya membawa sesuatu yang manis.
Nenek menanyakan namanya dan Lee Gak menjawabnya. Ia kemudian bertanya apa yang ia lakukan. Lee Gak menjawab kalau ia mencari Putri mahkota. Ayah Tae Mu bercanda dan memanggilnya Yang Mulia kemudian tertawa.
Ia berkata kalau Tae Yong hilang dua tahun yang lalu, apa yang dilakukannya saat itu? Lee Gak, “Jika dua tahun yang lalu, Joseon….Ia berhenti dan teringat kalau Park Ha melarangnya mengatakan sesuatu yang berhubungan dengan Joseon karena orang lain tidak akan mengerti. Jika ia melakukannya, ia akan membuatkan omurice untuk makan malam. 

Lee Gak kemudian menjawab kalau ia tidak ingat. Ia kemudian bertanya nama minuman yang sedang diminumnya. (bengawanseoul.com)Ayah Tae Mu menjawab kalau itu yogurt. Nenek menangis, ia memegang tangannya, “Tidak masalah jika kau bukan dirinya. Bisakah kau menggantikan cucuku Tae Yong?” Semua orang kaget dan bibi memberitahunya kalau ia tidak bisa melakukan itu.

Tae Mu merasa lega karena ternyata Lee Gak bukan Tae Yong. Ia membawanya keluar dan memberitahunya untuk tidak mengkhawatirkan nenek. Ia jadi seperti itu karena telah kehilangan cucunya. Ia menawarkan uang taksi, tapi Lee Gak menolak. Mereka memberinya satu pack yogurt.

Lee Gak berjalan keluar sambil minum yogurt. Ia berhenti untuk melihat peragaan pakaian renang. Ia berusaha menutup matanya, tapi tak kuasa untuk melirik. Ia kemudian melihat Sena yang berada di belakang panggung. Ia menjatuhkan yogurtnya dan memanggilnya, “Putri!”

Ia berlari mendekatinya dan memeluknya. Sena mendorongnya dan menamparnya. Ia memanggilnya putri. 
Petugas keamanan segera menyeretnya pergi. Lee Gak, “Lepaskan aku. Apa kau tidak mengenalku putri?”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

annyeoung haseo .
gomawo chingu atas kunjugannya .
jangan jadi silent raeder ya !!!